Minggu, 31 Oktober 2010

Eksistensi Ruh dalam Tinjauan Ulama Islam

Pendahuluan

Al Qur'an telah membahas tentang hakekat asal-usul manusia yang di awali dari proses kejadian manusia yaitu dari segumpal darah (QS. 96:1-5), dan setelah melewati beberapa tahapan dan sempurna kejadiannya, dihembuskan-Nyalah kepadanya ruh ciptaan Tuhan (QS. 38:71-72).1
Dari ayat-ayat di atas menjadi jelas bahwa hakekat manusia terdiri dari dua unsur pokok yakni, gumpalan tanah (materi/badan) dan hembusan ruh (immateri). Di mana antara satu dengan satunya merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan agar dapat di sebut manusia. Dalam perspektif sistem nafs, ruh menjadi faktor penting bagi aktivitas nafs manusia ketika hidup di muka bumi ini, sebab tanpa ruh, manusia sebagai totalitas tidak dapat lagi berpikir dan merasa.2
Ruh adalah zat murni yang tinggi, hidup dan hakekatnya berbeda dengan tubuh. Tubuh dapat diketahui dengan pancaindra, sedangkan ruh menelusup ke dalam tubuh sebagaimana menyelusupnya air ke dalam bunga, tidal larut dan tidak terpecah-pecah. Untuk memberi kehidupan pada tubuh selama tubuh mampu menerimanya. Sudah lama "kemisteriusan" ruh menjadi perdebatan di kalangan ulama Islam (teolog, filosof dan ahli sufi) yang berusaha menyingkap dan menelanjangi keberadaannya. Mereka mencoba mengupas dan mengulitinya guna mendapatkan kepastian tentang hakekat ruh.

Pembahasan

Dalam bahasa Arab, kata ruh mempunyai banyak arti.
  • Kata روح untuk ruh
  • Kata ريح (rih) yang berarti angin
  • Kata روح (rawh) yang berarti rahmat.
Ruh dalam bahasa Arab juga digunakan untuk menyebut jiwa, nyawa, nafas, wahyu, perintah dan rahmat.3 Jika kata ruhani dalam bahasa Indonesia digunakan untuk menyebut lawan dari dimensi jasmani, maka dalam bahasa Arab kalimat
روحانيون * روحاني
Digunakan untuk menyebut semua jenis makhluk halus yang tidak berjasad, seperti malaikat dan jin.4
Dalam al-Qur'an, ruh juga digunakan bukan hanya satu arti. Term-term yang digunakan al-Qur'an dalam penyebutan ruh, bermacam-macam. Diantaranya ruh di sebut sebagai sesuatu:
وَيَسْأَلُونَكَ عَنِ الرُّوحِ قُلِ الرُّوحُ مِنْ أَمْرِ رَبِّي وَمَا أُوتِيتُمْ مِنَ الْعِلْمِ إِلَّا قَلِيلًا
Dan mereka bertanya kepadamu tentang roh. Katakanlah: "Roh itu termasuk urusan Tuhan-ku, dan tidaklah kamu diberi pengetahuan melainkan sedikit". (QS. Al-Isra': 85)
Hanya saja, ketika ruh manusia diyakini sebagai zat yang menjadikan seseorang masih tetap hidup
الروح انه ما به حياة النفس
atau seperti yang dikatakan al-Farra' [5]
الروح هو الذي يعيش به الإنسان
Serta jawaban singkat al-Qur'an atas pertanyaan itu (lihat QS. Al-Isra': 85), menunjukkan bahwa ruh akan tetap menjadi "rahasia" yang kepastiannya hanya bisa diketahui oleh Allah semata.
Selanjutnya al-Qur'an juga banyak menggunakan kata ruh untuk menyebut hal lain, seperti:
  1. Malaikat Jibril, atau malaikat lain dalam QS. Al-Syu'ara' 193, al-Baqarah 87, al-Ma'arij 4, al-Naba' 38 dan al-Qadr 4.
    (الروح الأمين , روح القدس , (والروح الملئكة
  2. Rahmad Allah kepada kaum mukminin dalam QS. al-Mujadalah 22
    وأيدهم بروح منه
  3. Kitab suci al-Qur'an dalam QS. Al-Shura 52.6
    وكذلك أوحينا إليك روحا من امرنا
Tentang bagaimana hubungan ruh itu sendiri dengan nafs, para ulama berbeda pendapat mengenainya. Ibn Manzur mengutip pendapat Abu Bakar al-Anbari yang menyatakan bahwa bagi orang Arab, ruh dan nafs merupakan dua nama untuk satu hal yang sama, yang satu dipandang mu'anath dan lainnya mudhakkar.7
Makalah berikut ini berusaha menjelaskan beberapa pendapat 'ulama Islam yang berusaha menjelaskan pengertian, kedudukan dan hubungan ruh dengan nafs dalam diri manusia, berdasarkan rentang urutan hidup mereka:

Ibnu Sina (370-428 H/980-1037 M)

Ibnu Sina mendefinisikan ruh sama dengan jiwa (nafs). Menurutnya, jiwa adalah kesempurnaan awal, karena dengannya spesies (jins) menjadi sempurna sehingga menjadi manusia yang nyata. Jiwa (ruh) merupakan kesempurnaan awal, dalam pengertian bahwa ia adalah prinsip pertama yang dengannya suatu spesies (jins) menjadi manusia yang bereksistensi secara nyata. Artinya, jiwa merupakan kesempurnaan awal bagi tubuh. Sebab, tubuh sendiri merupakan prasyarat bagi definisi jiwa, lantaran ia bisa dinamakan jiwa jika aktual di dalam tubuh dengan satu perilaku dari berbagai perilaku8 dengan mediasi alat-alat tertentu yang ada di dalamnya, yaitu berbagai anggota tubuh yang melaksanakan berbagai fungsi psikologis.
Ibnu Sina membagi daya jiwa (ruh) menjadi 3 bagian yang masing-masing bagian saling mengikuti, yaitu
  1. Jiwa (ruh) tumbuh-tumbuhan, mencakup daya-daya yang ada pada manusia, hewan dan tumbuh-tumbuhan. Jiwa ini merupakan kesempurnaan awal bagi tubuh yang bersifat alamiah dan mekanistik, baik dari aspek melahirkan, tumbuh dan makan.
  2. Jiwa (ruh) hewan, mencakup semua daya yang ada pada manusia dan hewan. Ia mendefinisikan ruh ini sebagai sebuah kesempurnaan awal bagi tubuh alamiah yang bersifat mekanistik dari satu sisi, serta menangkap berbagai parsialitas dan bergerak karena keinginan.9
  3. Jiwa (ruh) rasional, mencakup daya-daya khusus pada manusia. Jiwa ini melaksanakan fungsi yang dinisbatkan pada akal. Ibnu Sina mendefinisikannya sebagai kesempurnaan awal bagi tubuh alamiah yang bersifat mekanistik, dimana pada satu sisi ia melakukan berbagai perilaku eksistensial berdasarkan ikhtiar pikiran dan kesimpulan ide, namun pada sisi lain ia mempersepsikan semua persoalan yang bersifat universal.10

Imam Ghazali (450-505 H/1058-1111 M)

Sebagaimana Ibn Sina, al-Ghazali membagi jiwa menjadi tiga golongan, yaitu:
  1. Jiwa nabati (al-nafs al-nabatiyah), yaitu kesempurnaan awal baqgi benda alami yang hidup dari segi makan, minum, tumbuh dan berkembang.
  2. Jiwa hewani (al-nafs al-hayawaniyah), yaitu kesempurnaan awal bagi benda alami yang hidup dari segi mengetahui hal-hal yang kecil dan bergerak dengan iradat (kehendak).
  3. Jiwa insani (al-nafs al-insaniyah), yaitu kesempurnaan awal bagi benda yang hidupdari segi melakukan perbuatan dengan potensi akal dan pikiran serta dari segi mengetahui hal-hal yang bersifat umum.11
Jiwa insani inilah, menurut al-Ghazali di sebut sebagai ruh (sebagian lain menyebutnya al-nafs al-natiqah/jiwa manusia). Ia sebelum masuk dan berhubungan dengan tubuh disebut ruh, sedangkan setelah masuk ke dealam tubuh dinamakan nafs yang mempunyai daya (al-'aql), yaitu daya praktik yang berhubungan dengan badan daya teori yang berhubungan dengan hal-hal yang abstrak. Selanjutnya al-Ghazali menjelaskan bahwa kalb, ruh dan al-nafs al mutmainnah merupakan nama-nama lain dari al-nafs al-natiqah yang bersifat hidup, aktif dan bisa mengetahui.12
Ruh menurut al-Ghazali terbagi menjadi dua, pertama yaitu di sebut ruh hewani, yakni jauhar yang halus yang terdapat pada rongga hati jasmani dan merupakan sumber kehidupan, perasaan, gerak, dan penglihatan yang dihubungkan dengan anggota tubuh seperti menghubungkan cahaya yang menerangi sebuah ruangan. Kedua, berarti nafs natiqah, yakni memungkinkan manusia mengetahui segala hakekat yang ada. Al-Ghazali berkesimpulan bahwa hubungan ruh dengan jasad merupakan hubungan yang saling mempengaruhi.13 Di sini al-Ghazali mengemukakan hubungan dari segi maknawi karena wujud hubungan itu tidak begitu jelas. Lagi pula ajaran Islam tidak membagi manusia dalam kenyataan hidupnya pada aspek jasad, akal atau ruh, tetapi ia merupakan suatu kerangka yang saling membutuhkan dan mengikat; itulah yanmg dinamakan manusia.

Ibn Tufail (Awal abad IV/580 H/ 1185 M)

Menurut Ibn Tufail, sesungguhnya jiwa yang ada pada manusia dan hewan tergolong sebagai ruh hewani yang berpusat di jantung. Itulah faktor penyebab kehidupan hewan dan manusia beserta seluruh perilakunya. Ruh ini muncul melalui saraf dari jantung ke otak, dan dari otak ke seluruh anggota badan. Dan inilah yang yang menjadi dasar terwujudnya semua aksi anggota badan.14
Ruh berjumlah satu. Jika ia bekerja dengan mata, maka perilakunya adalah melihat; jika ia bekerja dengan telinga maka perilakunya adalah mendengar; jika dengan hidung maka perilakunya adalah mencium dsb. Meskipun berbagai anggota badan manusia melakukan perilaku khusus yang berbeda dengan yang lain, tetapi semua perilaku bersumber dari satu ruh, dan itulah hakikat zat, dan semua anggota tubuh seperti seperangkat alat".15

Ibn Taimiyah ( 661-728 H/1263-1328 M)

Ibn Taimiyah berpendapat bahwa nafs tidak tersusun dari substansi-substansi yang terpisah, bukan pula dari materi dan forma. Selain itu, nafs bukan bersifat fisik dan bukan pula esensi yang merupakan sifat yang bergantung pada yang lain.16 Sesungguhnya nafs berdiri sendiri dan tetap ada setelah berpisah dari badan ketika kematian datang.
Ia menyatakan bahwa kata al-ruh juga digunakan untuk pengertian jiwa (nafs). Ruh yang mengatur badan yang ditinggalkan setelah kematian adalah ruh yang dihembuskan ke dalamnya (badan) dan jiwalah yang meninggalkan badan melalui proses kematian. Ruh yang dicabut pada saat kematian dan saat tidur disebut ruh dan jiwa (nafs). Begitu pula yang diangkat ke langit disebut ruh dan nafs. Ia disebut nafs karena sifatnya yang mengatur badan, dan disebut ruh karena sifat lembutnya. Kata ruh sendiri identik dengan kelembutan, sehingga angin juga disebut ruh.17
Ibn Taimiyah menyebutkan bahwa kata ruh dan nafs mengandung berbagai pengertian, yaitu:
  1. Ruh adalah udara yang keluar masuk badan.
  2. Ruh adalah asap yang keluar dari dalam hati dan mengalir di darah.
  3. Jiwa (nafs) adalah sesuatu itu sendiri, sebagaimana firman Allah SWT: ... Tuhanmu telah menetapkan atas diri-Nya kasih sayang ... (QS. al-'An'am, 54).
  4. Jiwa (nafs) adalah darah yang berada di dalam tubuh hewan, sebagaimana ucapan ahli fiqih, "Hewan yang memiliki darah yang mengalir dan hewan yang tidak memiliki darah yang mengalir".
  5. Jiwa (nafs) adalah sifat-sifat jiwa yang tercela atau jiwa yang mengikuti keinginannya.18
Tentang tempat ruh dan nafs di dalam tubuh, Ibn Taimiyah menjelaskan: "Tidak ada tempat khusus ruh di dalam jasad, tetapi ruh mengalir di dalam jasad sebagaimana kehidupan mengalir di dalam seluruh jasad. Sebab, kehidupan membutuhkan adanya ruh. Jika ruh ada di dalam jasad, maka di dalamnya ada kehidupan (nyawa); tetapi jika ruh berpisah dengan jasad, maka ia berpisah dengan nyawa".19
Ibn Taimiyah menyatakan bahwa jiwa (nafs/ruh) manusia sesungguhnya berjumlah satu, sementara al-nafs al-ammarah bi al-su', jiwa yang memerintahkan pada keburukan akibat dikalahkan hawa nafsu sehingga melakukan perbuatan maksiat dan dosa, al-nafs al-lawwamah, jiwa yang terkadang melakukan dosa dan terkadang bertobat, karena didalamnya terkandung kebaikan dan keburukan; tetapi jika ia melakukan keburukan, ia bertobat dan kembali ke jalan yang benar. Dan dinamakan lawwamah (pencela) karena ia mencela orang yang berbuat dosa, tapi ia sendiri ragu-ragu antara perbuatan baik dan buru, dan al-nafs al-mutmainnah, jiwa yang mencintai dan menginginkan kebaikan dan kebajikan serta membenci kejahatan.20

Ibn Qayyim al-Jauziyah (691-751 H/1292-1350 M)

Ibn Qayyim al-Jauziyah Menggunakan istilah ruh dan nafs untuk pengertian yang sama. Nafs (jiwa) adalah substansi yang bersifat nurani 'alawi khafif hayy mutaharrik atau jism yang mengandung nur, berada di tempat yang tinggi, lembut, hidup dan bersifat dinamis. Jizm ini menembus substansi anggota tubuh dan mengalir bagaikan air atau minyak zaitun atau api di dalam kayu bakar. Selama anggota badan dalam keadaan baik untuk menerima pengaruh yang melimpah di atasnya dari jism yang lembut ini, maka ia akan tetap membuat jaringan dengan bagian-bagian tubuh. Kemudian pengaruh ini akan memberinya manfaat berupa rasa, gerak dan keinginan.21
Ibn Qayyim menjelaskan pendapat banyak orang bahwa manusia memiliki tiga jiwa, yaitu nafs mutmainnah, nafs lawwamah dan nafs amarah. Ada orang yang dikalahkan oleh nafs mutmainnah, dan ada yang dikalahkan oleh nafs ammarah.
Mereka berargumen dengan firman Allah:
Wahai jiwa yang tenang (nafs mutmainnah) ...
(QS. Al-Fajr: 27).
Aku sungguh-sungguh bersumpah dengan hari kiamat dan aku benar-benar bersumpah dengan jiwa lawwamah
(QS. al-Qiyamah: 1-2)
Sesungguhnya jiwa itu benar-benar menyuruh kepada keburukan (nafs ammarah)
(QS. Yusuf: 53)
Ibn Qayyim menjelaskan bahwa sebenarnya jiwa manusia itu satu, tetapi memiliki tiga sifat dan dinamakan dengan sifat yang mendominasinya. Ada jiwa yang disebut mutmainnah (jiwa yang tenang) karena ketenangannya dalam beribadah, ber-mahabbah, ber-inabah, ber-tawakal, serta keridhaannya dan kedamaiannya kepada Allah. Ada jiwa yang bernama nafs lawwamah, karena tidak selalu berada pada satu keadaan dan ia selalu mencela; atau dengan kata lain selalu ragu-ragu, menerima dan mencela secara bergantian. Ada juga pendapat yang mengatakan bahwa nafs lawwamah dinamakan demikian karena orangnya sering mencela. Sedangkan nafs ammarah adalah nafsu yang menyuruh kepada keburukan.22
Jadi, jiwa manusia merupakan satu jiwa yang terdiri dari ammarah, lawwamah dan mutmainnah yang menjadi tujuan kesempurnaan dan kebaikan manusia. Sehingga ada kemiripan antara pendapat Ibn Qayyim dengan pendapat Ibn Taimiyah tentang tiga sifat jiwa ini.
Ibn Qayyim juga menjelaskan dan membagi menjadi tiga kelompok kaum filosof yang terpengaruh oleh ide-ide Plato. Ia menyebutkan tiga jenis cinta pada masing-masing kelompok tersebut, yaitu:
  1. Jiwa langit yang luhur (nafs samawiyah 'alawiyah) dan cintanya tertuju pada ilmu pengetahuan, perolehan keutamaan dan kesempurnaan yang memungkinkan bagi manusia, dan usaha menjauhi kehinaan.
  2. Jiwa buas yang penuh angkara murka (nafs sab'iyyah ghadabiyyah) dan cintanya tertuju pada pemaksaan, tirani, keangkuhan di bumi, kesombongan, dan kepemimpinan atas manusia dengan cara yang batil.
  3. Jiwa kebinatangan yang penuh syahwat (nafs hayawaniyyah shahwaniyyah) dan cintanya tertuju pada makanan, minuman dan seks.23
Dari konteks pembicaraan Ibn Qayyim ini, dapat dipahami bahwa ketiga macam jiwa ini bukan berdiri sendiri dan bukan pula berarti jiwa yang yang tiga, tetapi ia merupakan tiga daya untuk satu jiwa.24

Filosof Lain

  • Al-Nazzam berpendapat bahwa ruh adalah jism dan jiwa. Ia hidup dengan sendirinya. Ia masuk dan bercampur dengan badan sehingga badan tersebut menjadi bencana, mengekang dan mempersempit ruang lingkupnya. Keberadaannya dalam badan adalah untuk menghadapi kebinasaan badan dan menjadi pendorong bagi badan untuk memilih. Seandainya ruh telah lepas dari badan, maka semua aktivitas badan hanyalah bersifat eksidental dan terpaksa.
  • Al-Jubba'i berpendapat bahwa ruh adalah termasuk jism, dan ruh itu bukan kehidupan. Sebab kehidupan adalah a'rad (kejadian). Ia beranggapan bahwa ruh tidak bisa ditempati a'rad.
  • Abu al-Hudhail beranggapan bahwa jiwa adalah sebuh definisi yang berbeda dengan ruh dan ruhpun berbeda dengan kehidupan, karena menurutnya kehidupan adalah termasuk a'rad. Ia menambahkan, ketika kita tidur jiwa dan ruh kita kadang-kadang hilang, tetapi kehidupannya masih ada.
  • Sebagian mutakallimin lain meyakini bahwa ruh adalah definisi kelima selain panas, dingin, basah dan kering. Tetapi mereka berbeda ketika membahas tentang aktivitas ruh. Sebagian berpendapat aktivitas ruh bersifat alami, tetapi sebagian lain berpendapat bersifat ikhtiyari.25

Penutup

Dalam filsafat dan tasawuf Islam, di samping istilah ruh dan al-nafs, ditemukan juga istilah al-qalb dan al-'aql. Empat istilah ini tersebut mempunyai hubungan yang sangat erat ibarat kacang dengan kulit arinya.
Para ulama di atas hampir semua sepakat bahwa pengertian ruh adalah sama dengan nafs (kecuali Abu Hudhail). Hanya saja, ketika mereka berusaha mengupas lebih dalam lagi tentang peran, macam-macam, fungsi ruh dan tujuan penciptaan ruh bagi kehidupan manusia terkesan berbeda. Meskipun perbedaan tersebut amat tipis sekali karena kesemuaan pembahasan diatas saling berkaitan satu dengan yang lainnya yang terkadang pada proses dan fase tertentu mereka mendefinisikannya sama.
Terlepas dari pro dan kontra berbagai pendapat mengenai ruh dan hal-hal yang terkait dengannya, satu hal yang pasti, bahwa kebenaran tentang hakekat dari ruh itu sendiri tetap menjadi rahasia Allah semata dan Ia hanya membukakan sedikit celah pintu bagi manusia untuk mencoba membuka dan menyingkapnya secara utuh.

Bibliografi

Amin, Ahmad,
Hayy bin Yaqzan li Ibn Sina wa Ibn Tufail wa al-Suhrawardi, cet. III, Kairo: Dar al-Ma'arif, 1966.
al-Asy'ari, Imam Abu Hasan Ali bin Isma'il,
Maqalat al-Islamiyin wa Ikhtilaf al-Mushallin, terj. Rosihan Anwar, Bandung: Pustaka Setia, 1999.
Damej, M. Amin,
Majmu'ah al-Rasail al-Muniriyah, juz 2, 1970.
al-Jauziyah, Ibn Qayyim,
Kitab al-Ruh, ditahkikkan oleh Sayyid Jamili, cet. I, Bairut: Dar al-Kitab al-'Arabi, 1986.
Al-Jauziyah, Ibn Qayyim,
Raudah al-Muhibbin wa Nuzah al-Mushtaqin, Kairo: Dar al-Fikr al-'Arabi tt.
Lane, Edward William,
Arabic-English Lexicon, London: Islamic Texts Society Trust, 1984.
Manzur, Ibn,
Lisan al-'Arab, ttp, Dar al-Ma'arif, t.th..
Mubarok, Achmad,
Jiwa dalam Al-Qur'an, Jakarta: Paramadina, 2000.
Najati M. 'Uthman,
Al-Dirasah al-Nafsaniyyah 'inda al-'Ulama' al-Muslimin, terj., Bandung: Pustaka Hidayah, 2002.
Othman, Ali Issa,
Manusia menurut Al-Ghazali, cet. II, Bandung: Pustaka, 1987.
Redaksi, Dewan,
Ensklopedi Islam vol. 4, Jakarta: Ichtiar Baru van Hoeve, 1993.
Sina, Ibn,
Ahwa al-Nafs, ditahkik oleh Ahmad Fuasd al-Ahwani Kaira: Dar Ihya' al-Kutub al-'Arabiyah, 1952.
Taimiyah, Ibn,
Risalah fi al-'Aql wa al-Ruh, tt.
Warson, Ahmad Warson,
Al-Munawwir, Yogyakarta: Pesantren Al-Munawwir, 1984.
1 Materi manusia merupakan saripati tanah liat yang merupakan cikal bakal Nabi Adam dan keturunannya. Materi atau sel benih (nutfah) ini, yang semula adalah tanah liat, setelah melewati berbagai proses, akhirnya menjadi manusia. Tanah liat berubah menjadi makanan (melalui tanaman dan hewan). Makanan menjadi darah, darah menjadi sperma dan indung telur. Sperma kemudian bersatu dengan indung telur dalam suatu wadah (QS. 23:14) hasil dari persatuan yang terjadi di dalam rahim, setelah melalui proses transformasi yang panjang sehingga menjadi resam tubuh yang harmonis (jibillah) dan menjadi cocok untuk menerima ruh. Adapun penerimaan ruh ini semuanya langsung dari Allah, dan ini diberikan tatkala embrio sudah siap dan cocok untuk menerimanya. Lihat Ali Issa Othman, Manusia menurut Al-Ghazali, cet. II (Bandung: Pustaka, 1987), 115.
2 Achmad Mubarok, Jiwa dalam Al-Qur'an (Jakarta: Paramadina, 2000), 128.
3 Ibn Manzur, Lisan al-'Arab, ttp (Dar al-Ma'arif, t.th), 1763-1771. Lihat juga, Ahmad Warson M., Al-Munawwir (Yogyakarta: Pesantren Al-Munawwir, 1984), 1232.
4 Ibn Manzur, Lisan...
5 Edward William Lane, Arabic-English Lexicon (London: Islamic Texts Society Trust, 1984), 1182.
6 Jiwa Dalam Al-Qur'an, 128.
7 Ibn Manzur, Lisan..., 1768.
8 'Uthman, Najati, M., Al-Dirasah al-Nafsaniyyah 'inda al-'Ulama', al-Muslimin, terj. (Bandung: Pustaka Hidayah, 2002), 144.
9 Ibn Sina, Ahwa al-Nafs, ditahkik oleh Ahmad Fuasd al-Ahwani (Kaira: Dar Ihya' al-Kutub al-'Arabiyah, 1952), 258.
10 Ahwa al-Nafs, 62-65.
11 Dewan Redaksi, Ensklopedi Islam vol. 4 (Jakarta:Ichtiar Baru van Hoeve, 1993), 174.
12 Ensiklopedi Islam, 147.
13 Ensiklopedi Islam vol. 4, 176.
14 Ahmad Amin, Hayy bin Yaqzan li Ibn Sina wa Ibn Tufail wa al-Suhrawardi, cet. III (Kairo: Dar al-Ma'arif, 1966), 37-38.
15 Hay bin Yaqwzan, 149.
16 Ibn Taimiyah, Risalah fi al-'Aql wa al-Ruh dalam M. Uthman Najati, al-Dirasah..., 342.
17 Majmu'ah al-Rasail al-Muniriyyah, 1970, 36-37.
18 M. Amin Damej, Majmu'ah al-Rasail al-Muniriyah, juz 2, 1970, 39-41 dimuat dalam al-Dirasah...,343.
19 Al-Dirasah...,47-48.
20 Al-Dirasah...,41
21 Ibn Qayyim al-Jauziyah, Kitab al-Ruh, ditahkikkan oleh Sayyid Jamili, cet. Iv (Bairut: Dar al-Kitab al-'Arabi, 1986), 276.
22 Kitab al-Ruh, 330.
23 Ibn Qayyim al-Jauziyah, Raudah al-Muhibbin wa Nuzah al-Mushtaqin (Kairo: Dar al-Fikr al-'Arabi tt.), 259-287.
24 Ibid, 252-255.
25 Imam Abu Hasan Ali bin Isma'il Anwar (Bandung al-Asy'ari, Maqalat al-Islamiyin wa Ikhtilaf al-Mushallin, terj. Rosihan: Pustaka Setia, 1999), 69-71.

Jumat, 29 Oktober 2010

20. DOSA JESUS KRISTUS

-1- Yesus memanggil muridnya dengan sebutan melecehkan "hai kamu orang
goblog" [Lukas 24:25].
...
......-2- Yesus menipu saudara-saudaranya. Dia bilang tidak akan pergi ke pesta,
tapi begitu saudara-saudaranya berangkat Yesus dengan diam-diam ternyata
juga datang ke pesta itu [Yohanes 7:8-10].

-3- Yesus berbohong lagi, dia bilang kedatangannya yang kedua kali akan
terjadi sebelum murid-muridnya mati semua [Mat.24:33, Markus 13:30 dan Lukas
21:32] dan saat itu akan datang sebentar lagi/sudah dekat [Mat.24.33].
Bahkan Yesus sekali lagi menegaskan hal itu dengan mengatakan bahwa di
antara orang (murid-muridnya) yang hadir disitu, ada yang tidak akan mati
sebelum mereka melihat kedatangan Yesus yang kedua kali itu [Mat.16:28,
Markus 9:1 dan Lukas 9:27].

Tetapi nubuatan ini tidak pernah terwujud. Semua generasi yang Yesus
janjikan nubuatan ini telah mati dan menjadi debu dan dia belum kembali
sebagai raja dalam kerajaannya. Padahal Yesus menegaskan kembali bahwa
sebelum murid-muridnya selesai mengunjungi kota-kota Israel, ia sudah
datang [Matius 10:23]. Namun faktanya: para murid Yesus telah selesai
mengunjungi kota-kota Israel dan bahkan telah sampai ke Eropa dan Asia tapi
Yesus belum juga datang.

-4- Yesus berbohong lagi. Yesus bilang kalau ada orang yang menampar pipi
kanan kita, maka kita harus memberikan pipi kiri kita untuk ditampar juga
[Matius 5:39 dan Lukas 6:29]. Namun ketika Yesus badannya ditimpuki oleh
warga, dia bukannya memberikan punggungnya untuk ditimpuki juga, namun yang
dilakukan oleh Yesus malahan kabur [Yohanes 8:59].

-5- Yesus juga menghina dengan mengatakan bahwa orang asing (alias
non-Yahudi) itu sama saja dengan ANJING [Matius 15:24-26]. Bahkan sampai
hari kiamat pun Yesus masih memberi stigma doggy alias anjing kepada
orang-orang non-Yahudi/Kristen [Wahyu 22:14-15]

-6- Yesus bohong. Dia bilang asalkan pengikutnya punya iman yang besarnya
cuma sebesar biji sawi saja, maka pengikutnya itu akan bisa memerintahkan
gunung untuk bergeser pindah dari tempatnya semula [Matius 17:19-20] Padahal
ucapan Yesus ini sama sekali tidak pernah bisa dibuktikan.

-7- Yesus berbohong lagi, dengan mengatakan bahwa JIKALAU para pengikut
Yesus percaya kepadanya dan tidak bimbang, maka mereka bisa berbuat apa saja
lebih hebat dari yang dilakukan oleh Yesus ketika mengutuk (merusak) pohon
Ara. Yesus mengatakan bahwa memerintahkan gunung untuk pindah dan nyemplung
ke laut pun adalah mudah saja bagi pengikutnya, ASALKAN pengikut Yesus itu
PERCAYA KEPADA YESUS DAN TIDAK BIMBANG. Ini juga sama, hanya bualan Yesus
saja. [Matius 21:21]

-8- Yesus ngibul lagi. Dia bilang ada tertulis dalam Kitab Taurat, Kitab
nabi-nabi dan Kitab Mazmur, kalimat: "Mesias harus menderita dan bangkit
dari antara orang mati pada hari yang ketiga" [Lukas 24:44-46]. Namun
ternyata, dalam Kitab-Kitab yang dimaksud oleh Yesus tersebut SAMA SEKALI
TIDAK ADA kalimat demikian!. Jadi untuk kesekian kalinya Yesus terbukti cuma
ngibul.

Sebetulnya tidak aneh kalau kita melihat kebiasaan Yesus yang selalu
berdusta tak henti-henti begini, karena dia sendiri sudah mengatakan bahwa
kalau dia bersaksi tentang dirinya sendiri, kesaksiannya itu pastilah cuma
kibul belaka!

[Yohannes 5:31] Kalau Aku bersaksi tentang diri-Ku sendiri, maka
KESAKSIAN-KU ITU TIDAK BENAR;
[John 5:31] If I bear witness of myself, my witness IS NOT TRUE.

-9- Yesus dengan sengaja telah merusak pohon Ara di suatu tempat di kota
Betania [Matius 21:18-19].

-10- Yesus mengecam beberapa kota yang menolak untuk menyembahnya [Matius
11:20-22].

-11- Yesus tidak sopan pada ibunya [Yohanes 2:3-4].

-12- Yesus tidak mengakui dan menolak bertemu dengan ibunya, bahkan dengan
teganya anak durhaka yang satu ini membiarkan ibunya kepanasan diluar rumah
[Matius 12:46-50].

-13- Yesus tidak punya rasa solidaritas pada sesama rekan. Ketika Yohanes
pembaptis dibunuh raja Herodes, Yesus takut dan langsung kabur. Sama sekali
tidak ada rasa kepedulian Yesus [Matius 14:7-13] bahkan kepada Yohanes
Pembaptis, orang yang telah membaptisnya.

-14- Yesus mengusir pedagang dan merusak propertinya [Matius 21:12-13].
Kisah pengrusakan yang sama versi Markus dalam Markus 11:15-16.

-15- Dengan beringas dan sangat antusias Yesus mencambuki para pedagang yang
sedang mencari nafkah, mengusirnya, menghambur-hamburkan uang hasil kerja
mereka dan kemudian memutarbalikkan meja-meja mereka dengan brutalnya
[Yohanes 2:13-15].

-16- Yesus seorang peminum, dan menganjurkan orang lain untuk minum anggur
[Lukas 7:33-34], [Yohanes 2:7-11]. Padahal dalam P.Lama sudah dikatakan
bahwa anggur itu tidak baik [Hosea 4:11].

-17- Yesus membiarkan muridnya (Petrus) memotong kuping Imam Besar [Matius
26:51]. Begitu kuping Imam Besar itu putus barulah Yesus memerintahkannya
untuk berhenti [Matius 26:52].

-18- Yesus tidak menjawab ketika ditanya secara baik-baik oleh Herodes
[Lukas 23:8-9].

-19- Yesus datang bukan untuk membawa damai melainkan pertentangan. Antara
ayah melawan anaknya, anak melawan ayahnya, ibu melawan anaknya dsb [Lukas
12:51-53].

-20- Yesus memerintahkan untuk membunuh orang yang menolaknya, dan
pembunuhan itu harus dilakukan di depan mata Yesus sendiri [Lukas

Pernikahan Pernikahan Kristen Sejati, sebagai berikut

‎1. Pernikahan pasangan Gay di Gereja.Ada Jutaan link, salah satunya dari harian Republika http://www.republika.co.id/berita/senggang/unik/09/10/23/84329-swedia-perbolehkan-pernikahan-gay
2.Pernikahan pasangan Lesbian di Gereja Malah yg Menikah adalah Pendeta Wanita.
Link yg bisa dibaca adalah langsung link milik Gereja, yaitu http://www.terangdunia.com/index.php?option=com_content&view=article&id=442%3Apasangan-pendeta-lesbian-pertama-menikah-di-kolombia&catid=48%3Aeditorial&Itemid=89
3. Pernikahan dengan Binatang di Gereja Ini baru hebat... diSyahkan langsung oleh Pendeta
Link yg bisa diBaca adalah http://www.cybermq.com/berita/detail/entertainment/7378/gila-pendeta-togo-nikahkan-wanita-dengan-anjing
4. Pernikahan dengan Mayat Ihh serem, coba deh diBayangkan
Link yg bisa diBaca http://baliazura.wordpress.com/2007/09/26/anehmenikah-dengan-mayat/
5. Mengawini Keledai Tanpa Pernikahan Nah kalau yg ini semua pasti sudah tahu, ada di Alkitab langsung cerita lengkapnya
by NOVYY

Kamis, 28 Oktober 2010

http://www.youtube.com/watch?v=KaU9f-8iV-M&feature=player_embedded#!

THE FIVE GOSPELS --- AMAZING...!!!! ( DALAM AL KITAB PERKATAAN YESUS HANYA 18 % DAN SISANYA 82 % PERKATAAN ORANG LAIN )

Maka kecelakaan yang besarlah bagi orang-orang yang menulis Al Kitab dengan tangan mereka sendiri, lalu dikatakannya: "Ini dari Allah", (dengan maksud) untuk memperoleh keuntungan yang sedikit dengan perbuatan itu. Maka kecelakaan besarlah bagi mereka, akibat dari apa yang ditulis oleh tangan mereka sendiri, dan kecelakaan besarlah bagi mereka, akibat dari apa yang mereka kerjakan. ( Al Baqarah 2: 79 )
Katakanlah, “Hai Ahli Kitab, marilah kita kpd kalimat (yg sebenarnya) sama antara kami dengan kamu bahwa tidak ada yang kita sembah selain Allah, dan tidak kita mempersekutukan-Nya dengan sesuatu apapun juga. Dan tdk (pula) sebagian kita menjadikan sebagian yang lain sebagai Tuhan selain Allah.” Maka jika mereka berpaling, katakanlah, ‘Saksikanlah bahwa sesungguhnya kami adalah muslim.” (Qs 3 Aali `Imraan 64 )
= = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = =
THE FIVE GOSPELS

The Search for the Authentic Words of Jesus



New Translation and Commentary by

Robert W.Funk, Roy W.Hoover,

And THE JESUS SEMINAR



Ini adalah Injil hasil seminar & Penelitian selama 5 Tahun oleh 76 ahli para Professor dan ILMUAN KRISTEN dalam berbagai disiplin ilmu dan berbagai universitas KRISTEN terkenal di seluruh dunia.



<span>‘’THE FIVE GOSPELS’’</span>



Telah diteliti dan diwarnai untuk membedakan Ayat – ayat PERKATAAN YESUS & BUKAN PERKATAAN YESUS, adalah :



RED        : That`s Jesus!!  ( Ucapan Yesus ! )

PINK      : Sure sounds like Jesus  ( Tentu terdengar seperti ucapan Yesus )

GRAY    : Well, maybe.  ( Ya, mungkin.)

BLACK: Jesus did not say this !! There`s been some mistake!!  ( Yesus tidak mengatakan ini!  Ada banyak kesalahan! )





Beberapa Contoh Ayat – ayat Alkitab yang dijadikan ayat-ayat  emas oleh Kristen ternyata BUKAN PERKATAAN YESUS alias AYAT-AYAT PALSU:





John 14:6 ( BLACK ) -----> Bukan Perkataan Yesus



“I am the way, and I am thruth, and I am life, replies Jesus. “No one gets to the Father unless it is through me.”



John 3:16 ( BLACK ) ----> Bukan Perkataan Yesus

 

For God loved the world so much that He gave His only Son, so that everyone who believes in Him may not die but have eternal life.





JESUS TIDAK MEMERINTAHKAN LAKUKAN KRISTENISASI



Matthew 28:19 ( BLACK ) -----> Bukan Perkataan Yesus



You are to go and make followers of all peoples. You are to baptize them in the name of the Father and the Son and the Holy Spirit.



Mark 16:15 ( BLACK ) -----> Bukan perkataan Yesus



He said to them, "Go throughout the whole world and preach the Gospel to all mankind







KESIMPULAN AKHIR PARA AHLI DARI SELURUH DUNIA DALAM SEMINAR TENTANG UCAPAN YESUS DALAM INJIL



Eighty-two percent of the words ascribed to Jesus in the Gospels were not actually spoken by him, according to the Jesus seminar.



Artinya :



‘’Delapan puluh dua persen yang dianggap ucapan Yesus dalam Injil, sesungguhnya tidak diucapkan oleh Yesus, menurut seminar tentang Yesus’’



Berarti :



Ucapan Yesus dalam Al Kitab hanya 18 % saja , sedangkan sisanya 82 % bukan perkataan Yesus





>>>>> UNTUK LEBIH LENGKAPNYA BUKA SITE DI BAWAH INI <<<<<



ISI DARI ALKITAB :  “THE FIVE OF GOSPELS”



http://www.amazon.com/Five-Gospels-Robert-W-Funk/dp/0025419498#reader_0025419498





SELAMAT MEMBACA....!!!!!!



‘’THE FIVE GOSPELS

Rabu, 27 Oktober 2010

KENAPA MANUSIA DIKATAKAN TUHAN...

At-Taubah (9) : 30



وَقَالَتِ الْيَهُودُ عُزَيْرٌ ابْنُ اللّهِ وَقَالَتْ النَّصَارَى الْمَسِيحُ ابْنُ اللّهِ ذَلِكَ قَوْلُهُم بِأَفْوَاهِهِمْ يُضَاهِؤُونَ قَوْلَ الَّذِينَ كَفَرُواْ مِن قَبْلُ قَاتَلَهُمُ اللّهُ أَنَّى يُؤْفَكُونَ



9.30. Orang-orang Yahudi berkata: "Uzair itu putera Allah" dan orang-orang Nasrani berkata: "Al Masih itu putera Allah". Demikianlah itu ucapan mereka dengan mulut mereka, mereka meniru perkataan orang-orang kafir yang terdahulu. Dilaknati Allah mereka , bagaimana mereka sampai berpaling?



Dalam Alqur'an nama Uzair sebagai putera Allah hanya disebut satu kali yang disandingkan dengan Isa Almasih, keterangan yang ditonjolkan dalam ayat ini adalah UCAPAN MULUT atau hanya "istilah" dan bukan arti sesungguhnya. Maksudnya Uzair dan Isa adalah sama sebagai putera Allah dalam ucapan bukan hakikat. Seperti Adam dan Isa dalam penciptaan juga disebut satu kali. Lebih jauh kenapa Uzair hanya disebutkan satu kali dikarenakan Uzair tidak dijadikan sesembahan oleh Yahudi, jadi masalah sudah dicukupkan sampai disitu tetapi berbeda kasusnya dengan Isa as.



Memang untuk menguatkan ayat diatas, kita tidak bisa menemukan bukti dari Alkitab milik kristen, tetapi Yahudi memiliki kitab disamping Taurat, Mazmur dan Kitab Nabi2, masih ada beberapa kitab lagi seperti Mishnah, Talmud, Gemara, Moed Kattan, Yebamoth, Sanhedrin dll. Jadi persoalan ini bisa dijawab Bani Israil (Yahudi) dan Kitabnya.



Didalam Kitab Suci Kristen juga tidak bisa kita temukan permusuhan yang sengit dari kaum Yahudi terhadap sang mesias Isa as. seperti tuduhan keji mereka terhadap Mariam, terkutuknya Isa as dan masuk nerakanya Isa as. Ini hanya bisa kita temui dalam kitab mereka sendiri.



Walhasil, ada dua kubu. Yang satu Yahudi menghina beliau sebagai orang kotor dan terkutuk serta bukan Mesias yang dijajnjikan karena ajaran beliau tidak sejalan dengan tradisi Yahudi.



Sedang kubu lain adalah Kristen yang menuhankan Isa as dengan dalil yang samar, karena beliau tidak memerintahkan dengan tegas ajaran itu.



Maka Allah "mensucikan" atau "membersihkan" beliau dari semua kotoran pensifatan yang tidak benar kepada beliau, dengan turunnya ayat : Al-'Imran (3) : 55



إِذْ قَالَ اللّهُ يَا عِيسَى إِنِّي مُتَوَفِّيكَ وَرَافِعُكَ إِلَيَّ وَمُطَهِّرُكَ مِنَ الَّذِينَ كَفَرُواْ وَجَاعِلُ الَّذِينَ اتَّبَعُوكَ فَوْقَ الَّذِينَ كَفَرُواْ إِلَى يَوْمِ الْقِيَامَةِ ثُمَّ إِلَيَّ مَرْجِعُكُمْ فَأَحْكُمُ بَيْنَكُمْ فِيمَا كُنتُمْ فِيهِ تَخْتَلِفُونَ



3.55. (Ingatlah), ketika Allah berfirman: "Hai Isa, sesungguhnya Aku akan menyampaikan kamu kepada akhir ajalmu dan mengangkat kamu kepada-Ku serta membersihkan*} kamu dari orang-orang yang kafir, dan menjadikan orang-orang yang mengikuti kamu di atas orang-orang yang kafir hingga hari kiamat. Kemudian hanya kepada Akulah kembalimu, lalu Aku memutuskan diantaramu tentang hal-hal yang selalu kamu berselisih padanya".

==============================================

Al Qur’an Surat ke 2 Al Baqoroh ayat 259 :


“Atau apakah (kamu tidak memperhatikan) orang yang melalui suatu negeri yang (temboknya) telah roboh menutupi atapnya. Dia berkata: “Bagaimana Allah menghidupkan kembali negeri ini setelah hancur?” Maka Allah mematikan orang itu seratus tahun, kemudian menghidupkannya kembali. Allah bertanya: “Berapa lama kamu tinggal di sini?” Ia menjawab: “Saya telah tinggal di sini sehari atau setengah hari”. Allah berfirman: “Sebenarnya kamu telah tinggal di sini seratus tahun lamanya; lihatlah kepada makanan dan minumanmu yang belum lagi berubah; dan lihatlah kepada keledai kamu (yang telah menjadi tulang belulang); Kami akan menjadikan kamu tanda kekuasaan Kami bagi manusia; dan lihatlah kepada tulang belulang keledai itu, kemudian Kami menyusunnya kembali, kemudian Kami membalutnya dengan daging”. Maka tatkala telah nyata kepadanya (bagaimana Allah menghidupkan yang telah mati) dia pun berkata: “Saya yakin bahwa Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu”. (QS  Al Baqoroh 259).

==============================================

Hadis Nabi SAW  :


Hadis yang diriwayatkan oleh Abdulloh bin Abdurrohman bin Abu Bakar AsShidiq, di Kitab Nuril Akwan yang ditulis oleh Abi Hasan Al Bishri,

Rasulullah SAW bersabda :



Man syahida anna ‘Uzair ‘abdullohir Rokhman, fatahalloohu abwaabal jannah wa ba’ada ‘anhu makayidas syaitooni wa hasyarohu ma’a ‘ibadir Rokhmaan (wa dzalikas syahadah ba’da syahadatillaah wa syahadati Rasuulih).


Artinya : Barang siapa bersaksi bahwa sesungguhnya Nabi Uzair itu adalah hamba Allooh yang maha pemurah, maka Alloh membukakan baginya pintu surga dan menjauhkannya dari rekayasa setan dan menyatukannya bersama hamba-hamba Alloh yang maha pemurah. (Syahadat ini dibaca setelah syahadat kepada Alloh dan RasulNya).



Kisah Nabi Uzair AS.


Nabi Uzair AS adalah seorang hamba Alloh yang hidup pada jaman antara Nabi Shaleh AS dan Nabi Ibrahim AS, yaitu sekitar 5000 sampai dengan 4000 tahun sebelum masa  Nabi Isa AS.



Nabi Uzair AS adalah seorang Nabi dan Rasul utusan Alloh SWT,  satu diantara 313  Rasul utusan Alloh.

Dari segi bahasa, kata UZAIR berasal dari kata AZARO, yang artinya “mengkoreksi”, yaitu mengkoreksi kebenaran dengan kebenaran yang sebenarnya dan mengkoreksi kesalahan  menjadi suatu kebenaran yang semestinya.

Suatu saat Nabi Uzair AS berjalan-jalan dengan keledainya, sehingga sampai ke suatu wilayah yang sunyi dan yang telah hancur semua bangunannya, yang sangat gersang dan tidak ada satupun tanamannnya yang hidup.  Wilayah itu kira-kira berada di daerah Mesir yang berbatasan dengan negeri Palestina.



Beliau kemudian, turun dari keledainya dan bersujud kepada Alloh SWT, dengan berkata “Bagaimana Allah menghidupkan kembali negeri ini setelah hancur?.



Mendengar perkataan beliau itu, kemudian Alloh SWT menidurkan atau mematikan beliau dan memanggilnya untuk pindah ke alam batiniyyah selama 100 tahun. Dalam tidur/matinya itu, beliau berkumpul dengan para nabi terdahulu dan melalui beliau-beliau itu, Alloh SWT mengajarkan berbagai ilmu kepada beliau, terutama ilmu pengelolaan negara.



Setelah 100 tahun tertidur itu, Allah SWT membangunkan atau menghidupkan kembali beliau dengan jasadnya sebagaimana semula saat mulai tertidur. Kemudian Allah bertanya kepada beliau:



“Berapa lama kamu tinggal di sini?” Beliau menjawab: “Saya telah tinggal di sini sehari atau setengah hari”. Allah berfirman: “Sebenarnya kamu telah tinggal di sini seratus tahun lamanya; lihatlah kepada makanan dan minumanmu yang belum lagi berobah; dan lihatlah kepada keledai kamu (yang telah menjadi tulang belulang); Kami akan menjadikan kamu tanda kekuasaan Kami bagi manusia; dan lihatlah kepada tulang belulang keledai itu, kemudian Kami menyusunnya kembali, kemudian Kami membalutnya dengan daging”.



Maka tatkala telah nyata kepadanya (bagaimana Allah menghidupkan yang telah mati) beliau pun berkata:

“Saya yakin bahwa Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu”. (QS 2 Al Baqoroh 259).



Setelah bangun/hidup kembalinya Nabi Uzair AS dari tidur/kematiannya itu, beliau mengelola wilayah itu, dari kehancuran, kegersangan, kesunyian tanpa kehidupan sampai menjadi suatu wilayah dengan masyarakat yang beriman kepada Aloh SWT yang aman dan sejahtera. Beliau mengelola wilayah itu selama 75 tahun. Tersebarlah keadaan beliau dan wilayah itu ke semua penjuru bumi hingga ke kerajaan Namrud (jaman sebelum kelahiran Nabi Ibrahin AS). Kemudian tentara kerajaan Namrud itu menyerang wilayah itu, sehingga akhirnya beliau dipindahkan dan diangkat oleh Alloh SWT ke alam batiniyyah, sebagaimana yang terjadi pada Nabi Isa AS.



Setelah kehilangan Nabi Uzair AS, rakyat di wilayah itu menjadi kebingungan karena tidak ada pengelola wilayah yang mampu meneruskan tata kelola wilayahnya sebaik Nabi Uzair AS. Maka datanglah sesosok setan yang berjasad manusia dan berkata kepada penduduk daerah itu,



“Jika kamu sekalian menginginkan keadaan sejahtera lagi, maka buatlah patung Uzair, dan sembahlah dan mintalah kepada patung itu, karena Uzair adalah anak Alloh” (audzubillahi min dzalik), kata si setan (laknatulloh alaih) itu.



“Sesungguhnya syaitan itu hanya menyuruh kamu berbuat jahat dan keji, dan mengatakan terhadap Allah apa yang tidak kamu ketahui. Dan apabila dikatakan kepada mereka: “Ikutilah apa yang telah diturunkan Allah,” mereka menjawab: “(Tidak), tetapi kami hanya mengikuti apa yang telah kami dapati dari (perbuatan) nenek moyang kami”. “(Apakah mereka akan mengikuti juga), walaupun nenek moyang mereka itu tidak mengetahui suatu apa pun, dan tidak mendapat petunjuk?”

(QS 2 Al Baqoroh 169-170).



Maka patung itu diwujudkan oleh Raja Namrud dan dijadikan sesembahan. Demikianlah jadinya Raja Namrud menyembah patung Uzair. Dan terjadilah kekosongan keimanan kepada Alloh SWT dan mendewakan patung Uzair sehingga Alloh SWT mengutus Nabi Ibrahin AS bin Tarih bin Azir untuk memperingatkan Raja Namrud dan penduduk kerajaannya.



“Yang mereka sembah selain Allah itu, tidak lain hanyalah berhala, dan (dengan menyembah berhala itu) mereka tidak lain hanyalah menyembah syaitan yang durhaka” (QS 4 An Nisa 117).



“Dan (ingatlah) di waktu Ibrahim berkata kepada bapaknya Aazar: “Pantaskah kamu menjadikan berhala-berhala sebagai tuhan-tuhan? Sesungguhnya aku melihat kamu dan kaummu dalam kesesatan yang nyata”.  (QS 4 Al An’aam 74).



Kemusyrikan Orang-Orang Kafir Yahudi


Kebiasaan menyembah patung Uzair itu ditiru oleh orang-orang kafir musyrik Yahudi, sebagaimana firman Alloh SWT dalam Al Qur’an Surat

At Taubah 30-31 :



“Orang-orang Yahudi berkata: “Uzair itu putra Allah” dan orang Nasrani berkata: “Al Masih itu putra Allah“. Demikian itulah ucapan mereka dengan mulut mereka, mereka meniru perkataan orang-orang kafir yang terdahulu. Dilaknati Allah-lah mereka; bagaimana mereka sampai berpaling?.”


“Mereka menjadikan rabbi-rabbi (orang-orang alimnya) dan rahib-rahib mereka sebagai tuhan selain Allah, dan (juga mereka mempertuhankan Uzair putra Imron dan) Al Masih putra Maryam; padahal mereka hanya disuruh menyembah Tuhan Yang Maha Esa; tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) selain Dia. Maha Suci Allah dari apa yang mereka persekutukan.(QS 9 At Taubah 30-31).



Hal ini sesuai dengan Hadis Nabi SAW yang diriwayatkan oleh Abdulloh bin Abdurrohman bin Abu Bakar AsShidiq, di Kitab Nuril Akwan yang ditulis oleh Abi Hasan Al Bishri,



Rasulullah SAW bersabda :

Man syahida anna ‘Uzair  ‘abdullohir Rokhman, fatahalloohu abwaabal jannah wa ba’ada ‘anhu makayidas syaitooni wa hasyarohu ma’a ‘ibadir Rokhmaan (wa dzalikas syahadah ba’da syahadatillaah wa syahadati Rasuulih).


Artinya : Barang siapa bersaksi bahwa sesungguh nya Nabi Uzair itu adalah hamba Allooh yang maha pemurah, maka Alloh membukakan baginya pintu surga dan menjauhkannya dari rekayasa setan dan menyatukannya bersama hamba-hamba Alloh yang maha pemurah. (Syahadat ini dibaca setelah syahadat kepada Alloh dan RasulNya).



Kesimpulan :

Berdasarkan Al Qur’an Surat Al Baqoroh 259, At Taubah 30-31 dan Hadis Nabi SAW yang diriwayatkan oleh Abdulloh bin Abdurrohman, serta Hadis Nabi SAW yg diriwayatkan Ubadah bin Ash-Shamit r.a. berkata:



Nabi saw.Bersabda:



Siapa yang membaca asyadu anlaa ilahaillallah wahdahu laa syariika lahu wa anna Muhammadan ‘abduhu wa rasuluhu, wa anna Isa ‘abdullahi wa rasuluhu (wabnu amatihi) wa kalimatuhu alqaaha ila Maryam waruhun minhu, wal jannatu haq wannaru haq.



(Aku percaya bahwa tiada Tuhan Selain Allah yang Esa dan tidak bersekutu, dan bahwa nabi Muhammad hamba Allah dan utusan-Nya, dan bahwa Isa juga hamba Allah dan utusan-Nya (putra dari hamba-Nya), dan kalimat Allah yang telah diturunkan kepada Maryam, juga Isa sebagai ruh yang diciptakan allah, dan surga itu haq(benar) juga neraka haq(benar), pasti Allah akan memasukkannya kedalam surga meskipun bagaimana amalnya).



Maka seharusnyanya kaum yang beriman kepada Alloh Yang Maha Esa, selalu berdzikir dengan kalimat thoyyibah :



 Asyhadu an laa ilaa ha ilallooh, wahdahu laa syariikalah, wa asyhadu anna Muhammadur Rasululloh, al khotimu anbiya wa laa nabiya ba’da, wa anna Uzair anna ‘Uzair ‘abdulloohir Rokhman, wa anna ‘Isa abdulloh wa rosuuluh, wa anna Ummu Maryam amatulloh, hiya laisat bishohibah.


Kalimah thoyyibah ini akan memperkuat keimanan dan menjadikan benteng terhadap segala fitnah, makar, gangguan atau rekayasa setan yang terkutuk, terutama sekali pada saat menghadapi sakaratul maut



Wallahu Alam, semoga bermanfaat

Muslim menjawab Tantangan Bidadari Surga

 BIDADARI SURGA
  



  "Dan (di dalam surga itu) ada bidadari-bidadari yang bermata jeli, laksana

mutiara yang tersimpan baik, sebagai balasan bagi apa yang telah mereka

kerjakan."(QS. Al-Waaqi'ah [56] : 22-24)



  Sebuah kehidupan di Jannah yang penuh dengan kenikmatan yang tiada tara . Air

yang terpancar dari mata air Kafur, Tsanim dan Salsabil serta sungai-sungai

yang mengalirkan air susu.

  Kemudian, para gadis yang elok nan rupawan berdiam diri di dalam

istana-istana surga, mereka tak kan pernah keluar melainkan menunggu para calon

suaminya yang beriman ketika di dunia.

  Kecantikan, keindahan tubuh, keanggunan dan segala kelebihan yang dimilikinya

tak bisa dilukiskan dengan kata-kata, tak mampu untuk digambarkan dengan

pena-pena kita.

  Gadis perawan itu terjaga kesuciannya, tak pernah tersentuh oleh

tangan-tangan jahil baik dari kalangan manusia maupun jin. Mereka adalah para wanita surga atau yang lebih kita kenal dengan nama

BIDADARI. Demikianlah gambaran yang terlintas di benak kita sekilas mengenai bidadari

dan keindahan surga.untuk selebihnya Wallahua'lam

  Gambaran tentang surga dan neraka, malaikat dan bidadari, merupakan sesuatu

yang termasuk ke dalam perkara ghoibiah. Kita mengimaninya berdasarkan

informasi yang diberikan melalui firman Allah dan sabda Rasul-Nya.





  KARAKTERISTIK SANG BIDADARI



  Mengenai bidadari itu sendiri, kita mengetahuinya sesuai dengan yang

diinformasikan oleh Al-Qur'an dan As-Sunnah. Di antara khabar itu adalah

karakter sang bidadari, inilah karakter yang dimiliki oleh wanita surga itu

yaitu Cantik dan Berakhlak baik.
  

  Sekali lagi, siapa pun tak dapat menggambarkan kecantikannya. Jangankan untuk

itu, sekadar mengkhayalkannya saja kita tak berdaya.



  Namun kecantikan dan keindahan bentuk tubuhnya, Allah berfirman :

"Seakan-akan bidadari itu permata yaqut dan marjan" (QS. Ar-Rahmaan [55] :58)
  

  "Di dalam surga-surga itu ada bidadari-bidadari yang baik-baik lagi

cantik-cantik" (QS. Ar-Rahmaan [55] : 70)



  "(Bidadari-bidadari) yang jelita, putih bersih dipingit di dalam rumah." (QS.

Ar-Rahmaan [55] : 72)
  

  Ath-thabrani meriwayatkan dalam kitab Mujamnya dari Ummu Salamah, dia berkata

: "Wahai Rasulullah, tolong terangkan kepadaku tentang firman Allah : "Huurun

'iin " Rasulullah berkata : "Huurun 'iin artinya mata yang indah dan jeli."

Aku berkata lagi "Wahai Rasulullah, tolong terangkan kepadaku tentang

firman-Nya : "Kaamtsaalil lu'lu'il maknun. " Rasulullah berkata : "Artinya

bersih sebersih mutiara yang tak pernah disentuh tangan."   Aku berkata lagi :

"Wahai Rasulullah, tolong terangkan kepadaku tentang firman-Nya: "Fii hinna

khoiroot hisaan". Rasulullah berkata : "Baik akhlaknya dan cantik wajahnya."  

Aku berkata lagi : "Tolong terangkan kepadaku tentang firman-Nya : "Kaannahunna

baidhun maknuun" Rasulullah berkata : "Kelembutan kulit mereka seperti kulit

yang ada di bagian dalam kulit telur. "Aku berkata lagi : "Wahai Rasulullah,

tolong terangkan kepadaku tentang firman-Nya : "Uruban atrooban".  Rasulullah

berkata : "Mereka yang di dunia sudah tua renta, di surga

 menjadi gadis-gadis yang sebaya."  (Hadits ini diriwayatkan oleh Thabrani,

dari Bakar bin Sahl Ad-Dimyathi, dari Umar bin Hasyim Al-Hassan, dari Hasan,

dari bapaknya, dari Ummu Salamah, dia berkata : "Aku mengingatnya.")



  Itulah gambaran tentang karakteristik dari bidadari surga. Di samping itu

juga ada karakteristik khusus yang tak dimiliki oleh wanita dunia, di antara

karakteristik khusus wanita surga itu adalah "Suci dan disucikan", sebagaimana

firman Allah SWT, "Dan untuk mereka di dalamnya ada istri-istri yang suci."

(QS. Al-Baqarah [2] : 25). Mereka tidak memiliki sejumlah kotoran atau

mengalami proses sekresi seperti halnya wanita dunia, misalnya haidh, nifas,

buang air kecil atau buang air besar, ludah, dahak, peluh, serta kentut, baik

yang berbunyi maupun tidak.
  

  Penuh CINTA, dalil yang berkenaan dengan ini adalah firman Allah SWT dalam

surat Al-Waaqi'ah [56] : 37, "Penuh cinta lagi sebaya umurnya."



  Gadis ABADI, dalam surat an-Naba ayat 33, diterangkan maksud dari gadis-gadis

remaja yang sebaya adalah mereka tidak pernah mengenal uban atau tua, bahkan

setiap pekan mereka akan bertambah cantik dan menawan.



  Tidak Mata Keranjang (QS. Ar-Rahmaan [55] : 56) dan hanya tinggal di dalam

rumah. Inilah yang seharusnya menjadi kaca perbandingan bagi setiap mu'minah,

sang bidadari begitu extra dalam menahan pandangan dan tidak pernah keluar dari

istananya.
  

  Tubuhnya wangi dan bercahaya. Dalam riwayat Bukhari dalam Kitab Shahihnya,

Rasulullah SAW bersabda, "Seandainya salah seorang dari wanita surga

menampakkan diri ke bumi, niscaya akan bercahaya antara bumi dan langit dan

niscaya antara bumi dan langit itu dipenuhi dengan bau wangi. Tutup kepala

wanita surga saja lebih baik daripada dunia dan segala isinya." Diriwayatkan

oleh Abu Bakar bin Abi Dunya.



  Doa bidadari untuk para suami mereka di dunia, dalam Kitab Maraasilnya,

"Ikrimah meriwayatkan : Sesungguhnya para bidadari berdoa untuk para suami

mereka saat para suami mereka masih berada di dunia. Mereka berkata : "Ya

Allah, tolonglah dia dalam menjalankan agama; hadapkan dia dengan hatinya untuk

taat kepada-Mu, dan sampaikan dia kepada kami, demi kemuliaan-Mu, wahai Rabb

Maha Penyayang di antara semua yang penyayang."
  

  Subhanallah.demikianlah karakteristik wanita surga itu. Untuk para

wanitaseharusnyalah kita terbetik rasa iri dengan para bidadari tersebutagar

termotivasi untuk menjadi wanita muslimah yang taat pada Allah dan Rasul-Nya.

Sekarang kalau sudah begitu, apa yang ada di benakmu, wahai mukminah???


  

  WANITA DUNIA BISA LEBIH BAIK DARI BIDADARI SURGA
  

  Surga adalah hak asasi atas muslim yang beriman dan beramal shalih. Surga

dipersembahkan khusus bagi hamba-Nya yang taat, baik dari kaum pria maupun

wanita.
  

  Begitu pula dengan seorang wanita jika ia berniat untuk berhijrah menjadi

seorang mukminah sejati.



  Perlombaan untuk menjadi lebih baik dibandingkan dengan makhluk Allah lainnya

adalah hak asasinya sebagai seorang hamba.
  

  Dengan melihat karakteristik sang bidadari, seharusnyalah hal tersebut

menjadi cermin bagi setiap wanita dunia.



  Bidadari adalah makhluk yang tercipta mirip dengan bangsamu, wahai wanita,

tapi ketahuilah engkau bisa lebih baik dan lebih mulia darinya, Insya Allah.
  

  Ingatlah firman Allah dalam surat At-Tiin ayat 4, "Sesungguhnya Kami telah

menciptakan manusia dalam bentuk sebaik-baiknya."



  Maka dari ituBerusahalahBerlombalahdan Bersegeralah dalam ketaatan kepada

Allah SWT agar engkau lebih anggun daripadanya.
  

  Di antara jalan yang dapat ditempuh adalah MENJAGA KESUCIAN. Jagalah

permatamu, wahai mukminah, Janganlah kau umbar dan kau jual dengan harga yang

murah, apalagi harga itu adalah harga duniawi yang kotor. Milikilah rasa penuh

cinta. Tumbuhkanlah cinta itu hanya kepada Allah serta mempersiapkan cintamu

itu untuk seorang laki-laki yang akan menjadi suamimu atau telah sah menjadi

suamimu.



  Girls, janganlah terjerat dan terperangkap dengan rayuan gombal dan cinta

buta, sebab hal itu hanya akan menggoreskan luka di hatimu.
  

  Next,.Jagalah dan Tundukkanlah pandanganmu, karena wanita dunia yang

menyakiti suaminya dengan memandang pria lain (sekalipun terpaksa), merupakan

wanita yang memiliki kekurangan dan kehinaan dalam dirinya.  Maka pantaslah

jika suaminya (yang sholeh) akan direbut oleh para bidadari surgawi.



  Referensi :



   Ukhti Al-Muslimah Sabiiluki ilal Jannah. Karya : Itisham Ahmad Sharraf, Daar

Al-I'tisham  

   Ensiklopedia Surga, Karya : Mahir Ahmad Ash-shufi, Pustaka Azzam  

   Mu'minah, No. 8 Tahun I, 2006

SERIBU PERTENTANGAN AYAT-AYAT ALKITAB !!!

Ada banyak sekali pertentangan antar-ayat di dalam Alkitab yang menunjukkan bahwa Alkitab sama sekali bukan sebuah kitab wahyu yang berisi kumpulan firman Tuhan, meski di dalamnya memuat serpihan-serpihan dari firman Tuhan yang sebenarnya. Contoh-contoh berikut mewakili sejumlah besar ayat-ayat Alkitab yang saling bertentangan:



(1) EZRA 2:5 VS NEHEMIA 7:10.



Dalam Ezra, jumlah anak Arah TERTULIS: “775 orang“, TETAPI dalam Nehemia: “652 orang“.



(2) 2 RAJA-RAJA 8:26 VS 2 TAWARIKH 22:2.



Dalam 2 Raja-raja, umur Ahazia ketika naik raja TERTULIS: “22 tahun“, TETAPI dalam 2 Tawarikh: “42 tahun“.



(3) 2 RAJA-RAJA 24:8 VS 2 TAWARIKH 36:9.



Dalam 2 Raja-raja, lamanya raja Jojachin berkuasa TERTULIS: “3 bulan“, TETAPI dalam 2 Tawarikh: “3 bulan 10 hari“.



(4) 2 SAMUEL 10:18 VS 1 TAWARIKH 19:18.



Dalam 2 Samuel, yang dibinasakan Daud TERTULIS: “700 ekor kuda kereta“, “40.000 orang BERKUDA“, dan “panglima perang SOBACH“, TETAPI dalam 1 Tawarikh: “7.000 ekor kuda kereta“, “40.000 orang BERJALAN KAKI“, dan “panglima perang SOFACH“.



(5) 2 SAMUEL 8:9-10 VS 1 TAWARIKH 18:9-10.



Dalam 2 Samuel, nama raja Hamat dan anaknya TERTULIS: “Toi dan Yoram”, TETAPI dalam 1 Tawarikh: “Tohu dan Hadoram”.



(6) 2 SAMUEL 23:8 VS 1 TAWARIKH 11:11 (1).



Dalam 2 Samuel, nama pahlawan yang mengiringi Daud TERTULIS: “Josech Basjebet anak Tachkemoni”, “kepala SEGALA PENGHULU“, dan “menikam 800 orang“, TETAPI dalam 1 Tawarikh: “Yasobam anak Hachmoni”, “kepala ORANG TIGA PULUH“, dan “menikam 300 orang“.



(7) 2 SAMUEL 24:1 VS 1 TAWARIKH 21:1.



Dalam 2 Samuel, yang mengajak Daud melawan Israel TERTULIS: “TUHAN“, TETAPI dalam 1 Tawarikh: “SETAN“!



(8) YOHANES 1:18 VS KEJADIAN 18:1 & 32:30.



Dalam Yohanes TERTULIS: “hanya Yesus yang melihat Allah”, TETAPI dalam Kejadian 18 & 32: “Abraham dan Yakub pun pernah melihat Allah”. (bertentangan literatur).



(9) 2 SAMUEL 8:8 VS 1 TAWARIKH 18:8.



Dalam 2 Samuel, tempat dimana raja Daud memindahkan perunggu TERTULIS: “Tebach dan Berotai”, TETAPI dalam 1 Tawarikh: “Tibchat dan Chun”.



(10) KELUARAN 4:22 VS YEREMIA 31:9.



Dalam Keluaran, yang merupakan anak sulung Allah TERTULIS: “ISRAIL”, TETAPI dalam Yeremia: “AFRAIM”.



(11) YOHANES 5:31 VS YOHANES 8:14.



Dalam Yohanes 5, perkataan Yesus TERTULIS: “Jika aku menyaksikan dari hal diriku, maka kesaksianku itu TIDAK BENAR”, TETAPI dalam Yohanes 8: “Jika aku menyaksikan dari hal diriku, maka kesaksianku itu BENAR”. (bertentangn redaksi).



(12) YOHANES 10:38 & 14:11 VS YOHANES 14:28.



Dalam Yohanes 10:38 & 14:11, perkataan Yesus TERTULIS: “Bapa di dalam aku dan aku di dalam Bapa (karena itu Yesus = Tuhan)”, TETAPI dalam Yohanes 14:28 Yesus berkata: “..Bapa LEBIH BESAR dari aku”. (bertentangan prinsip).



(13) YOHANES 14:9 VS YOHANES 5:37.



Dalam Yohanes 14, TERTULIS: “Yesus berkata: Siapa yang melihat aku, dia telah melihat Bapa”, TETAPI dalam Yohanes 5: “Yesus berkata: rupa-Nya (Bapa) pun tidak pernah kamu lihat”. (bertentangan prinsip).



(14) YOHANES 10:30 VS YOHANES 17:11,21,22,23.



Dalam Yohanes 10, TERTULIS: “Yesus menyatu dengan Bapa (karena itu Yesus = Tuhan)”, TETAPI dalam Yohanes 17: “Yesus menyatu dengan murid2nya”. (salah persepsi).



(15) MATIUS 3:17 VS MATIUS 5:9; KELUARAN 4:22 & YEREMIA 31:9.



Dalam Matius 3, TERTULIS: “Inilah Anak-Ku yang Kukasihi, kepada-Nyalah Aku berkenan (karena itu Yesus = Anak Allah)”, TETAPI dalam Matius 5: “Yesus berkata: Berbahagialah orang yang membawa damai, karena mereka akan disebut anak-anak Allah”, dalam Keluaran: “Israel adalah anak sulung Allah”, dan dalam Yeremia: “Afraim adalah anak sulung Allah”. (salah persepsi).



(16) MATIUS 1:20 VS LUKAS 1:41.



Dalam Matius, TERTULIS: “…Yusuf, anak Daud, janganlah engkau takut mengambil Maria sebagai isterimu, sebab anak yang di dalam kandungannya adalah dari Roh Kudus (karena itu Yesus = Roh Kudus)”, TETAPI dalam Lukas: “…dan Elisabet pun penuh dengan Roh Kudus”. (salah persepsi).



(17) 1 KORINTUS 8:6 VS ULANGAN 4:35 & MARKUS 12:29.



Dalam 1 Korintus, TERTULIS: “Paulus berkata: hanya ada satu Allah saja yaitu Bapa dan hanya ada satu Tuhan saja yaitu Yesus Kristus”, TETAPI dalam Ulangan: “Tuhan itulah Allah, dan kecuali Dia tiada yang lain lagi”, dan dalam Markus: “Yesus berkata: Hai Israel, adapun Allah, Tuhan kita, Tuhan yang Esa”. (bertentangan prinsip).



(18) 1 KORINTUS 8:6 VS MATIUS 15:24 & YOHANES 17:3.



Dalam 1 Korintus, TERTULIS: “Paulus berkata: …dan hanya ada satu Tuhan saja yaitu Yesus Kristus”, TETAPI dalam Matius: “Yesus berkata: Aku diutus hanya kepada domba-domba yang hilang dari umat Israel”, dan dalam Yohanes: “Yesus berkata: …mereka mengenal Engkau, satu-satunya Allah yang benar, dan mengenal Yesus Kristus yang telah Engkau utus”. Menurut Yesus sendiri, dia adalah UTUSAN TUHAN. (bertentangn prinsip).



(19) LUKAS 2:11 VS MATIUS 6:6-15 & 7:21.



Dalam Lukas, TERTULIS: “Malaikat berkata: telah lahir juru selamat yaitu Kristus Tuhan itu”, TETAPI dalam Matius 6:6-15 “Yesus menyuruh umatnya untuk berdoa kepada Bapa (Allah)”, dan dalam Matius 7:21 “Yesus berkata: “bukan tiap2 orang yang menyeru aku, Tuhan, Tuhan, yang akan masuk surga, hanyalah orang2 yang melakukan kehendak Bapaku yang di surga”. (bertentangan prinsip).



(20) MATIUS 1:21 VS MATIUS 16:27 & YOHANES 5:30.



Dalam Matius 1, TERTULIS: “Malaikat berkata: ..Yesus akan melepaskan kaumnya dari segala dosanya”, TETAPI dalam Matius 16 “Yesus akan membalas tiap2 orang menurut perbuatannya”, dan dalam Yohanes 5 “Yesus menjadi pesuruh Tuhan dengan menjalankan hukum yang seadil2nya”. (bertentangan hukum).



(21) 1 KORINTUS 7:19 VS KEJADIAN 17:14 & MATIUS 5:17-19.



Dalam 1 Korintus, TERTULIS: “Paulus berkata: Sunat tidak sunat, itu tidak penting”, TETAPI dalam Kejadian (Taurat): “Tuhan berfirman: Laki-laki yang tidak disunat harus dilenyapkan karena telah mengingkari perjanjian antara Tuhan dan Abraham”, dan dalam Matius 5:17-19, “Yesus berkata bahwa kedatangannya bukanlah untuk menghilangkan hukum Taurat dan kitab2 para nabi meski sedikit pun”. (bertentangan hukum).



(22) LUKAS 24:7,46; MATIUS 12:40 & MATIUS 27:63 VS KENYATAAN.



Dalam Lukas 24, TERTULIS: “Yesus akan bangkit pada hari ke-3 sesudah hari kematiannya”, dalam Matius 12: “Yesus akan tinggal di rahim bumi selama 3 hari 3 malam” (sama dengan 72 jam), dan dalam Matius 27: “Tuan, kami ingat, bahwa si penyesat itu sewaktu hidup-Nya berkata: Sesudah tiga hari Aku (Yesus) akan bangkit.”, TETAPI KENYATAANNYA: “Yesus bangkit pada hari ke-2″, ingat! Yesus mati pada hari Jumat sore (Lukas 23:54) tetapi mayatnya pada hari Minggu pagi sudah tidak ada (Lukas 24:1-3). Ini berarti Yesus tinggal di rahim bumi cuma 1 hari 2 malam saja atau sekitar 36 jam (separoh janjinya).



(23) IBRANI 11:17 & KEJADIAN 22:2 VS KEJADIAN 16:15-16 & 21:5.



Dalam Ibrani dan Kejadian 22, TERTULIS: “Abraham mengorbankan (qurban) Ishak, anaknya yang tunggal (padahal yang dimaksud ayat tersebut adalah ISMAEL, karena Ishak adalah adik Ismael lain ibu)”, TETAPI dalam Kejadian 16:15 “Abraham menamai anaknya yang dilahirkan Hagar itu Ismael”, dalam Kejadian 16:16 “bahwa Abraham berusia 86 tahun ketika anaknya, Ismael, lahir”, dan dalam Kejadian 21:5 “bahwa Abraham berusia 100 tahun ketika anaknya, Ishak, lahir”. Jadi, Ishak BUKANLAH anak tunggal Abraham melainkan adik Ismael!



(24) MATIUS 26:1-2 VS MATIUS 27:46.



Dalam Matius 26, TERTULIS: “kedatangan Yesus adalah untuk disalibkan”, TETAPI dalam Matius 27: “ketika disalib, Yesus berteriak minta tolong kepada Tuhan: Eli, eli, lama sabachtani!”. (bertentangan konsep).



(25) GALATIA 3:13 VS YEHEZKIEL 18:20 & MARKUS 10:14.



Dalam Galatia, TERTULIS: “Paulus Tarsus berkata: terkutuknya Yesus di kayu salib adalah untuk menebus dosa2 manusia”, TETAPI dalam Yehezkiel: “kebenaran/kejahatan manusia menjadi tanggung jawab masing2″, dan dalam Markus: “Yesus menyatakan bahwa kanak-kanaklah yang mempunyai kerajaan surga (berarti suci atau bebas dari dosa, sekaligus membantah adanya DOSA WARIS)”. (bertentangan konsep).



(26) ULANGAN 14:3-21 & IMAMAT 11:1-47 VS MARKUS 7:14-20 VS MATIUS 5:17-19.



Dalam Ulangan & Imamat (Taurat), TERTULIS: “Tuhan berfirman: Binatang2 laut tak bersirip/bersisik, daging babi, serta jenis2 burung dan mamalia tertentu adalah haram dimakan”, TETAPI dalam Markus: “Yesus menghalalkan semua makanan”, padahal dalam Matius: “Yesus datang bukan untuk menghilangkan hukum Taurat dan kitab2 para nabi meski sedikit pun”. (bertentangan hukum).



(27) IMAMAT 10:8-11 & ULANGAN 29:6 VS MATIUS 15:11 VS MATIUS 5:17-19.



Dalam Imamat & Ulangan, TERTULIS: “Tuhan berfirman: meminum anggur dan minuman keras (memabukkan) adalah haram”, TETAPI dalam Matius 15 “Yesus berkata: bukan yang masuk ke mulut yang menajiskan orang melainkan yang keluar dari mulut”, padahal dalam Matius 5: “Yesus berkata bahwa kedatangannya bukanlah untuk menghilangkan hukum Taurat dan kitab2 para nabi meski sedikit pun”. (bertentangan hukum).



(28) MATIUS 3:17 & 12:18-21 VS YESAYA 42:1-16.



Dalam Matius 3:17 & 12:18, Firman Tuhan TERTULIS: “Inilah anak-Ku yang Kukasihi, kepadanyalah Aku berkenan”. Menurut Kristen/Katolik, ayat ini menunjuk kepada Yesus. Padahal, ayat tersebut dikutip dari Yesaya 42:1 yang mengarah kepada keturunan Ismael. Periksa Yesaya 42:11, terdapat kalimat: “..demikian pun segala dusun yang diduduki ORANG KEDAR”. “Orang Kedar” adalah orang2 Arab keturunan Ismael (Kejadian 25:13,16), sedangkan Yesus adalah keturunan Ishak (Matius 1:2). Kemudian periksa Yesaya 42:12, terdapat kalimat: “..dan dikabarkannya KEPUJIANNYA pada segala pulau”. Kata “kepujiannya” lebih mengarah kepada Muhammad, karena Muhammad (bahasa Arab) artinya “yang terpuji”, dan beliaulah satu2nya keturunan Ismael yang menjadi nabi/rasul Allah.



(29) MARKUS 13:31-32 VS KONSEP TUHAN.



Dalam Markus 13:31-32, TERTULIS: “Tuhan Yesus tidak mengetahui kapan datangnya hari kiamat”, hal ini sangat bertentangan dengan konsep Tuhan yang MAHA MENGETAHUI segala sesuatu.



(30) MATIUS 27:46 & MARKUS 15:34 VS KONSEP TUHAN.



Dalam Matius 27:46, TERTULIS: “ketika disalib Tuhan Yesus berteriak: ‘Eli, Eli, lama sabakhtani?’ Artinya: Allah-Ku, Allah-Ku, mengapa Engkau meninggalkan Aku?”, teriakan Tuhan Yesus ini sangat bertentangan dengan konsep Tuhan yang MAHA KUASA lagi MAHA PERKASA. (Ini adalah salah satu indikasi paling kuat dari injil2 kanonik tentang bantahan penyaliban Yesus).



(31) KEJADIAN 17:3 & MATIUS 26:39 VS PRAKTIK UMAT.



Dalam Kejadian 17:3, tatacara Abraham mengahadap Allah TERTULIS: “Lalu SUJUDLAH Abram, dan Allah berfirman kepadanya”, dan dalam Matius 26:39, tatacara Yesus menghadap Allah (Bapa) TERTULIS: “Maka Ia (Yesus) maju sedikit, lalu SUJUD dan berdoa kata-Nya: “Ya Bapa-Ku,…”, TETAPI dalam PRAKTIK UMAT Kristen/Katolik, tatacara ibadah mereka TIDAK MENGENAL sujud. (bertentangan syariat).



(32) LUKAS 3:23-38 VS MATIUS 1:18 (2).



Dalam Lukas, silsilah Yesus TERTULIS: “Yesus adalah anak Yusuf,…(berarti darah daging Yusuf)”, TETAPI dalam Matius: “Maria mengandung Yesus sebelum bersetubuh dengan Yusuf (berarti Yesus bukan darah daging Yusuf)”. (bertentangan prinsip).



(33) MATIUS 1:1-17 VS LUKAS 3:23-38.



Dalam Matius, silsilah Yesus TERTULIS: “Yesus adalah anak Yusuf anak Yakub anak Matan anak Eleazar anak Eliud anak Akhim anak Zadok anak Azor anak Elyakim anak Abihud anak Zerubabel anak Sealtiel…”, TETAPI dalam Lukas: “Yesus adalah anak Yusuf anak Eli anak Matat anak Lewi anak Malhi anak Yanai anak Yusuf anak Matica anak Amos anak Nahum anak Hesli anak Nagai…”. (hampir semuanya berbeda nama orang).



(34) MATIUS 1:1-17 & LUKAS 3:23-38 VS MATIUS 1:18.



Dalam Matius dan Lukas, TERTULIS: “Inilah silsilah Yesus”, padahal yang dimaksud adalah silsilah Yusuf, karena berdasarkan Matius 1:18 bahwa “Maria sudah mengandung Yesus sebelum bersetubuh dengan Yusuf”. Dengan demikian, maka “SILSILAH YESUS” yang diuraikan dalam Matius 1:1-17 dan Lukas 3:23-38 adalah SALAH KAPRAH!



(35) KISAH PARA RASUL 16:10 & 18:6 VS MATIUS 15:24 & 10:5-6.



Dalam Kisah Para Rasul 16, TERTULIS: “Mereka berkata: …kami menarik kesimpulan, bahwa Allah telah memanggil kami untuk memberitakan Injil kepada orang-orang di sana (Makedonia)”, dan dalam Kisah Para Rasul 18 “Paulus berkata: …aku bersih, tidak bersalah. Mulai dari sekarang aku akan pergi kepada bangsa-bangsa lain”, padahal dalam Matius 15:24 “Yesus berkata: Aku diutus hanya kepada domba-domba yang hilang dari umat Israel”, dan dalam Matius 10 “Yesus BERPESAN kepada 12 orang murid2nya untuk TIDAK BERDAKWAH ke negeri selain Bani Israel”. (bertentangan hukum dan prinsip).



(36) KEJADIAN 12:10-20 VS KEJADIAN 20:1-17 VS KEJADIAN 26:6-11.



Dalam Kejadian 12, TERTULIS Raja Fir’aunlah yang merampas Sarah dari tangan Abraham, TETAPI dalam Kejadian 20, Raja Abimelekhlah yang merampas Sarah, dan dalam Kejadian 26, Raja Abimelekhlah yang merampas Ribka dari tangan Ishak. (berbeda sumber penulis).



(37) MATIUS 12:40 & YUNUS 2:1-11 VS KENYATAAN (HIDUP VS MATI).



Dalam Matius 12:40 perkataan Yesus TERTULIS: “Sebab seperti Yunus tinggal di dalam perut ikan tiga hari tiga malam, demikian juga Anak Manusia (Yesus) akan tinggal di rahim bumi tiga hari tiga malam”, dan keterangan dalam Yunus 2:1-11 bahwa “Yunus tinggal di dalam perut ikan dalam keadaan HIDUP”, TETAPI KENYATAANNYA Yesus tinggal di rahim bumi cuma 1 hari 2 malam saja dan dalam keadaan MATI! (lihat butir 22 di atas).



(38) MATIUS 10:10 VS MARKUS 6:8-10.



Dalam Matius, perkataan Yesus TERTULIS: “Janganlah kamu membawa baju dua helai, kasut atau TONGKAT…”, TETAPI dalam Markus: “Supaya jangan membawa apa2 dalam perjalanan mereka, KECUALI TONGKAT…” (bertentangan tentang “tongkat”).



(39) MATIUS 2:1-15 VS LUKAS 2:6-46.



Dalam Matius, kisah Yesus TERTULIS: “sesudah Yesus dilahirkan maka ia langsung dilarikan bersama ibunya oleh Yusuf ke Mesir sampai raja Herodes mati”, TETAPI dalam Lukas: “sesudah Yesus dilahirkan, ia dibawa ke Yerusalem, kemudian ke Nazaret dan tinggal di sana selama 12 tahun”. (bertentangan kisah).



(40) LUKAS 24:21,29,36,51 VS KISAH PARA RASUL 1:3.



Dalam Lukas, TERTULIS: “Yesus telah naik ke surga pada hari kebangkitannya atau pada malam sebelumnya”, TETAPI dalam Kisah Para Rasul: “Yesus naik ke surga sesudah 40 hari setelah kebangkitannya”. (bertentangan kisah).



(41) YOHANES 10:8 VS SIFAT2 PARA NABI.



Dalam Yohanes 10:8, perkataan Yesus TERTULIS: “Semua orang yang datang sebelum Aku, adalah pencuri dan perampok, dan domba-domba itu tidak mendengarkan mereka”. Pernyataan Yesus ini sangat bertentangan dengan sifat2 para nabi yang merupakan manusia pilihan Allah di muka bumi yang tidak mungkin berprofesi sebagai pencuri atau perampok. Ini sesuatu yang menggelikan.



(42) MARKUS 11:11-14 VS KONSEP TUHAN.



Dalam Markus 11, kisah Yesus TERTULIS: “Keesokan harinya sesudah Yesus dan kedua belas murid-Nya meninggalkan Betania, Yesus merasa lapar. Dan dari jauh Ia melihat pohon ara yang sudah berdaun. Ia mendekatinya untuk melihat kalau-kalau Ia mendapat apa-apa pada pohon itu. Tetapi waktu Ia tiba di situ, Ia tidak mendapat apa-apa selain daun-daun saja, sebab memang bukan musim buah ara. Maka kata-Nya kepada pohon itu: “Jangan lagi seorangpun makan buahmu selama-lamanya!” Dan murid-murid-Nyapun mendengarnya.” Kisah ini juga sangat menggelikan, mana mungkin Tuhan mengutuk pohon yang tidak bersalah gara2 tidak berbuah.



(43) KELUARAN 20:4 VS PATUNG BUNDA MARIA & YESUS.



Dalam Keluaran 20:4, Firman Tuhan TERTULIS: “Jangan membuat bagimu patung yang menyerupai apapun yang ada di langit di atas, atau yang ada di bumi di bawah, atau yang ada di dalam air di bawah bumi”, TETAPI dalam kenyataannya di gereja2 sering dijumpai patung Bunda Maria dan atau Yesus, padahal dalam Matius 5:18 Yesus berkata: “…Sesungguhnya selama belum lenyap langit dan bumi ini, satu iota atau satu titik pun tidak akan ditiadakan dari hukum Taurat, sebelum semuanya terjadi.” Mengapa Kristen merombak habis hukum Taurat?



(44) LUKAS 16:16 VS MATIUS 5:19.



Dalam Lukas 16:16, penulisnya berpendapat: “Hukum Taurat dan kitab para nabi berlaku sampai kepada zaman Yohanes; dan sejak waktu itu Kerajaan Allah diberitakan dan setiap orang menggagahinya berbuat memasukinya”, TETAPI dalam Matius, Yesus berkata: “Karena itu siapa yang meniadakan salah satu perintah hukum Taurat sekalipun paling kecil, dan mengajarkannya demikian kepada yang lain, ia akan menduduki tempat yang paling rendah di dalam Kerajaan Sorga; tetapi siapa yang melakukan dan mengajarkan segala hukum Taurat, ia akan menduduki tempat yang paling tinggi di dalam Kerajaan Sorga.” (bertentangan prinsip dan hukum).



(45) YOHANES 13:13 ALKITAB INDONESIA VS YOHANES 13:13 NEW AMERICAN BIBLE.



Dalam Yohanes Alkitab Indonesia TERTULIS: “Kamu menyebut Aku GURU dan TUHAN, dan katamu itu tepat, sebab memang Akulah Guru dan Tuhan”, TETAPI dalam Yohanes New American Bible: “You call me ‘TEACHER’ and ‘MASTER’, and rightly so, for indeed I am.” (Pertentangan antara kata “TUHAN” VS “MASTER”, padahal sama2 bersumber dari Alkitab Yunani dan Romawi – “TUHAN” berarti mutlak satu, sedangkan “MASTER” berarti relatif banyak, antara lain: tuan, guru, yang mulia, sri paduka, direktur, pemimpin, kepala).



(46). LUKAS 1:26-27 VS MATIUS 1:18 (3).



Dalam Lukas, kisah pemberitahuan kehamilan Maria TERTULIS: “Dalam bulan yang keenam Allah menyuruh malaikat Gabriel pergi ke sebuah kota di Galilea bernama Nazaret, kepada seorang perawan yang bertunangan dengan seorang bernama Yusuf dari keluarga Daud; nama perawan itu Maria”, TETAPI dalam Matius: “Kelahiran Yesus Kristus adalah seperti berikut: Pada waktu Maria, ibu-Nya, bertunangan dengan Yusuf, ternyata ia mengandung dari Roh Kudus, sebelum mereka hidup sebagai suami isteri”. (MALAIKAT VS ROH KUDUS/TUHAN – perhatikan kata “bertunangan”!).



(47) MATIUS 1:20-25 VS LUKAS 1:28-35.



Dalam Matius, sebelum kehamilan Maria, TERTULIS bahwa malaikat Tuhan bertemu dengan Yusuf (dalam mimpi) dan memerintahkan Yusuf memberi nama “Yesus” kepada anak yang akan dilahirkan Maria, TETAPI dalam Lukas, malaikat Tuhan bertemu dengan Maria dan memerintahkan Maria memberi nama “Yesus” kepada anak yang akan dilahirkannya. (bertentangan kisah).



(48) LUKAS 24:42 TEKS KUNO (al. KJV) VS LUKAS 24:42 ALKITAB SEKARANG.



Dalam Lukas teks kuno (al. KJV), TERTULIS: “Lalu mereka memberikan kepada-Nya sepotong ikan goreng dan sarang madu sedikit”, TETAPI dalam Lukas Alkitab Sekarang, kalimat “dan sarang madu sedikit” ditiadakan!



(49) KEJADIAN 37:36 VS KEJADIAN 39:1.



Dalam Kejadian 37, TERTULIS orang Midian-lah yang membawa Yusuf ke Mesir dan menjualnya. TETAPI dalam Kejadian 39, orang Ismail-lah yang membawa Yusuf ke Mesir dan menjualnya. (berbeda penulis).



(50) KELUARAN 20:11 VS ULANGAN 5:15.



Dalam Keluaran, TERTULIS pengkudusan Hari Sabat berkaitan dengan penciptaan langit dan bumi, TETAPI dalam Ulangan, pengkudusan Hari Sabat berkaitan dengan perbudakan bangsa Israel di Mesir.



(51) KEJADIAN 1:11-13 VS KEJADIAN 2:3-5.



Dalam Kejadian 1:11-13, TERTULIS bumi sudah ditumbuhi tunas2 dan pepohonan (penciptaan hari ke-3), TETAPI dalam Kejadian 2, keadaan bumi masih belum ditumbuhi oleh apa pun (keadaan setelah hari ke-7).



(52) MATIUS 28:19 TEKS KUNO VS MATIUS 28:19 ALKITAB SEKARANG.



Dalam Matius teks kuno, sabda Yesus TERTULIS: “… baptislah mereka dalam nama-KU“, TETAPI dalam Alkitab Sekarang: “… baptislah mereka dalam nama Bapa, Anak, dan Roh Kudus”. (Distorsi ke arah Trinitas).



(53) MATIUS 2:1-8 VS LUKAS 2:1-20.



Dalam Matius TERTULIS, “Yesus dilahirkan pada zaman raja Herodes”, TETAPI dalam Lukas, “Yesus dilahirkan pada zaman Kaisar Agustus (sesudah zaman Herodes), yakni ketika diadakan sensus penduduk di Yudea”.



(54) 2 SAMUEL 17:25 VS 1 TAWARIKH 2:17.



Dalam 2 Samuel (al. KJV dan DRB) TERTULIS, “Yitra adalah seorang bangsa Israel“, TETAPI dalam 1 Tawarikh, “Yitra adalah seorang bangsa Ismail“.



(55) 1 RAJA-RAJA 7:26 VS 2 TAWARIKH 4:5.



Dalam 1 Raja-raja TERTULIS, “Sulaiman memiliki 2.000 kamar mandi”, TETAPI dalam 2 Tawarikh, “Sulaiman memiliki 3.000 kamar mandi”.



(56) 2 TAWARIKH 9:25 VS 1 RAJA-RAJA 4:26.



Dalam 2 Tawarikh TERTULIS, “Sulaiman memiliki 4.000 kandang kuda”, TETAPI dalam 1 Raja-raja, “Sulaiman memiliki 40.000 kandang kuda”.



(57) 1 SAMUEL 28:6 VS 1 TAWARIKH 10:13-14.



Dalam 1 Samuel TERTULIS, “Saul meminta petunjuk kepada Tuhan”, TETAPI dalam 1 Tawarikh, “Saul TIDAK meminta petunjuk kepada Tuhan”.



(58) YOHANES 3:13 VS 2 RAJA-RAJA 2:11 & KEJADIAN 5:24.



Dalam Yohanes TERTULIS, “tidak ada seorangpun yang telah naik ke surga”, TETAPI dalam 2 Raja-raja, “Elia naik ke surga”, dan dalam Kejadian, “Henokh naik ke surga”.



(59) YOHANES 18:9 VS YOHANES 17:12.



Dalam Yohanes 18 TERTULIS, “Yesus tidak kehilangan seorangpun dari murid2nya”, TETAPI dalam Yohanes 17, “Yesus hanya kehilangan seorang”.



(60) 2 TAWARIKH 6:36 VS 1 YOHANES 3:9.



Dalam 2 Tawarikh TERTULIS, “semua berdosa”, TETAPI dalam 1 Yohanes, “setiap orang yang lahir dari Allah, tidak berbuat dosa lagi”.



(61) [YOHANES 1:18; 1 TIMOTIUS 6:16; KELUARAN 33:20] VS [KELUARAN 33:11; KELUARAN 24:10; KEJADIAN 32:30; KELUARAN 33:23].Dalam kelompok yang pertama TERTULIS, “tidak seorang pun yang pernah dan mampu melihat Tuhan”, TETAPI dalam kelompok yang kedua–berturut-turut–, “Musa berhadapan muka dengan Tuhan”, “Musa, Harun, dan 70 orang lainnya melihat Tuhan”, “Yakub berhadapan muka dengan Tuhan”, dan sebagai hadiah khusus, “Musa diperkenankan melihat punggung Tuhan”.



(62) 1 KORINTUS 14:33 VS YESAYA 45:7; 1 SAMUEL 16:14; 2 TESALONIKA 2:11.



Dalam 1 Korintus TERTULIS, “Tuhan tidak menghendaki kekacauan, tetapi damai sejahtera”, TETAPI dalam Yesaya, “Tuhan membuat kejahatan”, dalam 1 Samuel, Tuhan mengeluarkan roh jahat dari diri-Nya”, dan dalam 2 Tesalonika, “Tuhan membuat kesesatan”.



(63) MARKUS 10:27 & MATIUS 19:26 VS HAKIM-HAKIM 1:19.



Dalam Markus dan Matius TERTULIS, “segala sesuatu bagi Allah”, TETAPI dalam Hakim-hakim, “Tuhan menyertai Yehuda tetapi tidak dapat menghalau penduduk di lembah yang mempunyai kereta besi”.



(64) MAZMUR 30:6 VS BILANGAN 32:13.



Dalam Mazmur TERTULIS, “sebab sesaat saja Tuhan murka”, TETAPI dalam Bilangan, “Tuhan murka selama 40 tahun lamanya kepada orang Israel”.



(65) BILANGAN 23:19 VS 1 SAMUEL 15:35; KELUARAN 32:14.



Dalam Bilangan TERTULIS, “Tuhan tidak pernah menyesal karena Ia bukan anak manusia”, TETAPI dalam 1 Samuel, “Tuhan menyesal karena Ia menjadikan Saul raja Israel”, dan dalam Keluaran, “Tuhan juga menyesal karena malapetaka yang dirancangnya atas umat Israel”.



(66) MAZMUR 100:5 VS 1 SAMUEL 15:3.



Dalam Mazmur TERTULIS, “kasih setia Tuhan untuk selamanya“, TETAPI dalam 1 Samuel, “jangan ada belas kasihan kepada orang Amalek, tetapi bunuhlah semuanya, baik itu laki-laki, perempuan, anak-anak, bayi yang masih menyusu, lembu, domba, maupun keledai”.



(67) 1 TIMOTIUS 6:16 VS 1 RAJA-RAJA 8:12.



Dalam 1 Timotius TERTULIS, “Tuhan bersemayam dalam terang“, TETAPI dalam 1 Raja-raja, “Tuhan memutuskan untuk diam dalam kekelaman“.



(68) YAKOBUS 1:13 VS KEJADIAN 22:1.



Dalam Yakobus TERTULIS, “Tuhan tidak mencobai siapapun”, TETAPI dalam Kejadian, “Tuhan mencobai Abraham”.



(69) YOHANES 14:6 VS KISAH PARA RASUL 10:34-35.



Dalam Yohanes TERTULIS, “tidak ada seorang pun yang datang kepada Bapa tanpa melalui Yesus”, TETAPI dalam Kisah Para Rasul, “setiap orang dari bangsa manapun yang takut kepada Tuhan dan mengamalkan kebenaran, diterima oleh-Nya”.



(70) KEJADIAN 6:3 VS KEJADIAN 9:29; 25:7-8; 25:17; 35:28-29.



Dalam Kejadian 6 TERTULIS, “umur manusia hanya akan 120 tahun saja”, TETAPI dalam Kejadian selanjutnya–berturut-turut–, “umur Nuh 950 tahun“, “umur Abraham 175 tahun“, “umur Ismail 130 tahun“, dan “umur Ishak 180 tahun“.



(71) KEJADIAN 6:19-20 VS KEJADIAN 7:23.



Dalam Kejadian 6 TERTULIS, “Tuhan memerintahkan Nuh untuk membawa segala makhluk hidup masing2 satu pasang”, TETAPI dalam Kejadian 7, “Tuhan memerintahkan Nuh untuk membawa segala binatang yang tidak haram dan seluruh jenis burung masing2 tujuh pasang”.



(72) 1 SAMUEL 6:19 TEKS KUNO (al. DRB & HCSB) VS 1 SAMUEL 6:19 ALKITAB INDONESIA.



Dalam 1 Samuel teks kuno (al. DRB & HCSB) TERTULIS, “Tuhan membunuh 50.070 orang karena melihat tabut Tuhan”, TETAPI dalam 1 Samuel Alkitab Indonesia, “Tuhan hanya membunuh 70 orang saja”. Benar-benar tidak tahu malu!



(73) KEJADIAN 2:17 VS KEJADIAN 5:4-5 (didukung KEJADIAN 3:4).



Dalam Kejadian 2 TERTULIS, “…sebab pada hari engkau (Adam) memakannya, PASTILAH engkau mati”, TETAPI dalam Kejadian 5, “Adam dan Hawa, setelah Adam berumur 800 tahun, memperanakkan laki-laki dan perempuan hingga umur Adam mencapai 930 tahun”. Dalam hal ini, Alkitab mencatat bahwa SETAN lebih jujur dibanding Tuhan, sebagaimana pernyataan setan dalam Kejadian 3:4 ketika membujuk Hawa untuk memakan buah terlarang dengan mengatakan, “sekali-kali kamu (Hawa) TIDAK akan mati”. Kenyataannya, setelah Adam dan Hawa memakan buah terlarang itu, keduanya tetap hidup dan bahkan memperanakkan laki-laki dan perempuan. Benar-benar mengherankan!



(74) ROMA 2:13 VS GALATIA 2:16 (didukung 2 KORINTUS 12:16).



Ketika menulis surat kepada orang-orang Roma, Paulus berkata, “…tetapi orang yang melakukan hukum Tauratlah yang akan dibenarkan”. TETAPI sebaliknya, ketika menulis surat kepada orang-orang Galatia, Paulus mengatakan, “…tidak seorangpun dibenarkan oleh karena melakukan hukum Taurat…”. Dan yang paling konyol adalah ketika Paulus menulis surat yang kedua kepada orang-orang Korintus, ia mengatakan dengan sejujurnya, “…dalam kelicikanku, aku telah menjerat kamu dengan tipu daya” (al. KJV).



(75) GALATIA 3:16 VS GALATIA 3:29.



Dalam Galatia 3:16 Paulus berkata, “Adapun kepada Abraham diucapkan segala janji itu dan kepada keturunannya…hanya satu orang…yaitu Kristus”. TETAPI dalam Galatia 3:29 Paulus berkata yang sebaliknya, “Dan jikalau kamu adalah milik Kristus, maka kamu juga adalah keturunan Abraham…”. Garis keturunan dalam Kristen benar-benar ditekankan untuk membentuk iman Kristen. Padahal, apakah Yesus keturunan Abraham? Perdebatan yang tak kunjung usai. Yesus, adalah manusia yang tidak memiliki silsilah!



(76) GALATIA 5:1-6 VS LUKAS 2:21.



Dalam Galatia, Paulus berkata, “…jikalau kamu menyunatkan dirimu, Kristus sama sekali tidak akan berguna bagimu…Kamu lepas dari Kristus…Sebab…hal bersunat atau tidak bersunat tidak mempunyai sesuatu arti…”, TETAPI dalam Lukas, “ketika genap delapan hari, Yesus disunat”. Bagaimana Paulus mengajarkan sesuatu tentang Yesus tetapi justru bertentangan dengan pokok ajaran Yesus sendiri yaitu menegakkan hukum Taurat?



(77) GALATIA 5:14 VS KEJADIAN 7:14.



Dalam Galatia, Paulus berkata, “Sebab seluruh hukum Taurat tercakup dalam satu firman ini, yaitu: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri”. Apakah orang yang mengasihi manusia lain seperti mengasihi diri sendiri bisa dikatakan telah melakukan semua hukum Taurat? Sekali-kali tidak! Betapapun kasihnya dia kepada sesama manusia, tetapi jika dia enggan disunat, maka dia harus dilenyapkan dari muka bumi! (Kejadian 7:14). Inilah hukum Taurat yang sebenar-benarnya!



(78) IBRANI 7:3 VS TRITUNGGAL.



Dalam Ibrani, Paulus berkata, “Ia (Melkisedek) tidak berbapak, tidak beribu, tidak bersilsilah, harinya tidak berawal dan hidupnya tidak berkesudahan, dan karena ia dijadikan sama dengan Anak Allah, ia tetap menjadi imam sampai selama-lamanya”. Jika kita terjemahkan pernyataan Paulus tersebut–yang ditujukan kepada orang-orang Ibrani–, maka akan didapat persamaan, Melkisedek = Anak Allah = Yesus. Oleh karena Yesus = Allah = Roh Kudus, maka Melkisedek = Yesus = Allah = Roh Kudus = Caturtunggal atau Tritunggal plus Melkisedek. Sayangnya, tak seorang Kristen pun yang menuhankan Melkisedek padahal notabene sejajar/sederajat dengan Yesus.



(79) MATIUS 1:2-16 VS LUKAS 3:23-34.



Dalam silsilah Yesus menurut Matius, dari Abraham hingga Yesus terdiri atas 40 keturunan, TETAPI dalam silsilah Yesus menurut Lukas, dari Abraham hingga Yesus terdiri atas 56 keturunan (selisih 16 keturunan). Yang bener yang mana nih???



(80) MATIUS 17:13 VS YOHANES 1:21.



Menurut Matius, “Elia adalah Yohanes Pembaptis”, TETAPI menurut Yohanes, “Elia BUKAN Yohanes Pembaptis”. Ngaco lagi nih.



(81) 2 SAMUEL 24:13 VS 1 TAWARIKH 21:11-12.



Dalam 2 Samuel TERTULIS, Gad berkata kepada Daud, “Akan datangkah menimpa engkau 7 tahun kelaparan di negerimu? Atau maukah engkau melarikan diri 3 bulan lamanya…”, TETAPI dalam 1 Tawarikh, Gad berkata kepada Daud, “Beginilah firman Tuhan: Haruslah engkau memilih 3 tahun kelaparan atau 3 bulan lamanya melarikan diri…”.



(82) 2 TAWARIKH 36:9 VS 2 RAJA-RAJA 24:8.



Dalam 2 Tawarikh TERTULIS, “Yoyakim berumur 8 tahun ketika mulai memerintah”, TETAPI dalam 2 Raja-raja, “Yoyakim berumur 18 tahun ketika mulai memerintah”.



(83) YESAYA 53:7 VS MATIUS 26:39 & YOHANES 18:23,36.



Para misionaris Kristen mengklaim bahwa Yesus telah menggenapi nubuat Yesaya 53:7 yang mengatakan: “…seperti anak domba dia dianiaya, tetapi dia membiarkan dirinya ditindas sehingga tidak membuka mulutnya“, TETAPI dalam Matius 26:39 Yesus berkata di hadapan Tuhan di bukit Zaitun, “Ya Bapaku, jikalau sekiranya mungkin…”, dalam Yohanes 18:23 Yesus berkata di hadapan Imam Besar, “Jikalau kataku salah, tunjukkan salahnya…”, dan dalam Yohanes 18:36 Yesus berkata kepada Pilatus, “Kerajaanku bukan dari dunia ini”.



(84) MARKUS 16:14 VS 1 KORINTUS 15:5.



Dalam Markus TERTULIS, “Dia (Yesus) menampakkan diri kepada kesebelas orang itu ketika mereka sedang makan”, TETAPI dalam 1 Korintus, “Yesus menampakkan diri kepada Kefas (Simon Petrus) dan kepada kedua belas muridnya“. Padahal, salah seorang murid Yesus yang bernama Yudas Iskariot telah meninggal bunuh diri (Matius 27:5).



(85) LUKAS 24:46 VS IBRANI 9:27 & LUKAS 24:39 (didukung YOHANES 20:17).



Menurut keyakinan Kristen, Yesus MATI untuk menggenapi nubuat sebagaimana yang dikatakan Lukas 24:46(4), “Ada tertulis demikian: Mesias harus menderita dan bangkit dari antara orang mati pada hari yang ketiga”, TETAPI dalam Ibrani 9:27, “Dan (Yesus) sama seperti manusia ditetapkan untuk mati hanya satu kali saja, dan sesudah itu dihakimi“, dan dalam Lukas 24:39, “…karena hantu tidak ada daging dan tulangnya, seperti yang kamu lihat ADA padaku”. Jika Ibrani 9:27 dan Lukas 24:39 digabungkan, maka Yesus BELUM MATI !!! Lebih jelas lagi, dalam Yohanes 20:17 Yesus mengatakan kepada Maria setelah peristiwa penyaliban itu, “Sebab aku BELUM PERGI kepada Bapa”. Sekali lagi, Yesus BELUM MATI !!!



(86) LUKAS 16:16 VS LUKAS 23:55-56 (didukung MATIUS 5:17-20).



Dalam Lukas 16:16 TERTULIS, “Hukum Taurat dan kitab para nabi berlaku sampai kepada zaman Yohanes; dan sejak waktu itu Kerajaan Allah diberitakan dan setiap orang menggagahinya dan berebut memasukinya”, TETAPI dalam Lukas 23:55-56, “Dan perempuan-perempuan yang datang bersama-sama dengan Yesus dari Galilea, ikut serta dan mereka melihat kubur itu dan bagaimana mayat-Nya (Yesus) dibaringkan. Dan setelah pulang, mereka menyediakan rempah-rempah dan minyak mur. Dan pada hari Sabat mereka beristirahat menurut hukum Taurat“. Pengkudusan hari Sabat merupakan bagian pokok dari hukum Taurat. Ini berarti bahwa hukum Taurat tetap berlaku pada zaman Yesus, karena para pengikut Yesus sendiri tetap mengkuduskan hari Sabat justru setelah “Yesus” mati. Singkatnya, Yesus tetap memberlakukan hukum Taurat kepada umatnya sebagaimana pernyataannya sendiri dalam Matius 5:17-20.



(87) KEJADIAN 1:2-13 (Sumber P) VS KEJADIAN 2:4-7 (Sumber J).



Dalam Kejadian 1 TERTULIS, “bumi sudah terbentuk berupa daratan dan lautan“, TETAPI dalam Kejadin 2, “lautan belum terbentuk, tetapi baru ada kabut (gas) naik ke atas dari bumi dan membasahi seluruh permukaan bumi”.



(88) KEJADIAN 8:21 VS 1 SAMUEL 6:19 & MARKUS 5:12-13.



Dalam Kejadian, firman Tuhan TERTULIS, “…Aku takkan membinasakan lagi segala yang hidup seperti yang telah Kulakukan”, TETAPI dalam 1 Samuel, “Tuhan membunuh 50.070 orang karena melihat tabut Tuhan”, dan dalam Markus, Tuhan Yesus membunuh sekitar 2.000 babi untuk menyembuhkan seorang yang kerasukan roh-roh jahat”.

Ketuhanan Pagan

Konsep Ketuhanan pagan primitif memang sering menempatkan manusia sebagai Tuhan. Diantara manusia-manusia yang telah dijadikan Tuhan oleh para pengikutnya adalah Yesus, Mithra, Budha, dan Zoroaster.



Mereka semua sebenarnya adalah manusia biasa, yang mungkin membawa misi dari Tuhan yang sebenarnya. Akan tetapi kemudian si jahat merubah ajaran mereka dan mengangkat mereka menjadi Tuhan.

Si jahat menyifati mereka dengan sifat-sifat yang sebenarnya tidak ada pada mereka. Sehingga apa yang diyakini oleh pengikut mereka bukan lagi mereka yang pernah hidup di dunia ini, akan tetapi seseorang yang hidup dalam alam khayal yang diberi nama dengan nama-nama mereka. Itulah sebabnya agama demikian disebut agama takhyul, jauh dari kebenaran, fakta, dan logika.

Dibawah ini adalah kesamaan sifat-sifat mereka yang mana sebagiannya mungkin benar dan sebagiannya lagi merupakan rekayasa si jahat.

YESUS

Tuhan dalam agama Kristen. Lahir dari perawan Maria. Lahir tanggal 25 Desember (walau sebenarnya pada bulan Ilul, di musim panas). Disebut Anak Tuhan. Punya 12 murid. Mesiah yang ditunggu. Mengajarkan cinta kasih. Disalib untuk menebus dosa. Bangkit sbg Tuhan setelah dikubur 3 hari. Akan datang lagi kedunia. Meramalkan kedatangan Nabi akhir zaman, sang Parcalete/Messiah/Juruselamat/Jurusyafaat.

MITHRA

Tuhan bangsa Persia (majus). Lahir dari seorang perawan. Lahir tanggal 25 Desember. Disebut Anak Tuhan. Punya 12 murid. Perantara yang ditunggu. Mengajarkan kedamaian. Disalib. Bangkit sbg Tuhan setelah beberapa hari dikubur. Anak Tunggal Tuhan. Akan datang lagi menjelang akhir dunia. Meramalkan kedatangan seorang penyelamat dunia.

OSIRIS

Anak Tuhan Bangsa Mesir. Lahir dari perawan Neis (Perawan Dunia). Lahir tanggal 27 atau 29 Desember (Plutarchi). Disebut Anak Tuhan. Penebus dosa yg ditunggu. Mengajarkan kedamaian & Cinta kasih. Disalib. Hidup kembali setelah mati dua hari tiga malam. Bayangan Tuhan didunia. Akan datang kedunia lagi. Meramalkan kedatangan mahkota segala nabi.

BAACHUS

Tuhan bangsa Yunani. Lahir dari perawan Demeter. Lahir tanggal 25 Desember. Anak Dewa Yupiter. Penebus dosa. Datang untuk membimbing bangsanya. Disalib. Bangkit. Alfa & Omega. Akan datang kedunia lagi. Meramalkan kedatangan seorang yang mulia.

KRISHNA

Tuhan agama Hindu. Lahir dari perawan Dewaki. Lahir dibulan Desember. Anak Dewa Wisnu. Anak dewa Wisnu yg dijanjikan. Mengajarkan keadilan, kebaikan dan kitab Weda. Disalib, bersemayam disurga dan Nirguna. Bangkit dari kematian. Inkarnasi dari dewa Wisnu. Akan datang lagi menjelang akhir dunia. Meramalkan kedatangan Mamah / Muhammad.

BUDHA

Lahir dari wanita Mayadewa. Lahir Bulan Desember. Anak Mahasasmita. Penebus Dosa. Ajaran cinta kasih dan kitab Tripitaka. Mati menebus dosa, bersemayam di Nirwana. Bangkit dari kematian. Alpha & Omega alam semesta. Datang lagi kedunia untuk mendirikan kerajaan Dewa. Meramalkan kedatangan seorang yang paling mulia.

ZOROASTER

Lahir dari seorang perawan. Lahir tanggal 25 Desember. Disebut Anak Tuhan. Pelita Tuhan yg dijanjikan. Ajaran kedamaian & Kitab Zend Avesta. Mati menebus dosa. Bangkit menjadi Tuhan. Akan datang kedunia lagi. Meramalkan kedatangan Mohmend di Bekkah.

Perlu diketahui bahwa Muhammad itu adalah seorang nabi yang lahir di Makkah. Makkah nama purbanya adalah Bakkah atau Bekkah, Baka, atau Bakka, (coba lihat Mzm. 84: 6-7).

Dan perlu diketahui juga bahwa menurut sebuah mithos, dikatakan bahwa Dajal, Si Palsu, muncul di akhir bulan Desember dari hasil persetubuhan Setan dengan seorang perawan, dia mengaku sebagai Tuhan, dia juga bisa melakukan keajaiban-kejaiban seperti menghidupkan orang mati.

Jika mithos ini benar, maka aku khawatir, ketika ia datang, kamu menyangka bahwa dia adalah Yesus. Sebab menurut sebagian sumber juga ada dikatakan, bahwa Dajal itu akan datang sebelum Yesus turun kembali. Setelah Dajal datang, barulah Yesus turun untuk melawannya bersama seorang tokoh yang disebut Imam Mahdi.

Akan tetapi inti pembicaraan kita adalah, bahwa orang-orang itu pun dianggap Tuhan menurut para pengikutnya. Sekarang, apakah konsep ketuhanan seperti ini, yang kamu anut? Jadi menurut kamu Budha, Krisna, Zoroaster, Osiris, Mithra, Baachus, mereka semua adalah Tuhan?

Kalau begitu, jelaslah bahwa konsep ketuhanan yang kamu pakai adalah konsep ketuhanan pagan yang penuh dengan mithos dan takhyul; khayalan belaka. Sebab nyatanya Yesus tidak lahir di bulan Desember, dan telah kami bahas dalam artikel lain bahwa Yesus putera Marya ternyata tidak disalib, dan Yesus selalu menyebut dirinya Anak Manusia untuk membantah anggapan orang yang menyebutnya Anak Tuhan.

Bukankah dia berkata bahwa ia akan pergi kepada Bapa, Allahnya dan Allah Israel? Bukankah dia berkata agar jangan menyebut dirinya sebagai ‘yang baik’, sebab tidak ada ‘yang baik’ kecuali Allah, sedangkan dia bukanlah Allah?

Jadi mengapa dia dianggap Tuhan, apakah berdasarkan persangkaan kalian saja? Atau kalian memang memiliki dasar yang kuat untuk menyebut dia sebagai Tuhan?

Coba katakan padaku, mengapa kalian menyebut Yesus sebagai Tuhan dan Allah?

Jika kalian tidak punya dasar yang kuat, maka berhentilah untuk menyebutnya Tuhan, berhentilah mengajak manusia untuk menyebut dia sebagai Tuhan, dan bertobatlah, serta peluklah Islam!