Selasa, 07 Desember 2010

MENJAWAB PERTANYAAN ANDA SOAL SILSILAH YG KELIHATANNYA BERBEDA ANTARA YG ADA D INJIL MATIUS N INJIL LUKAS:

Ada jawaban yang sederhana sekali untuk pertanyaan yang nampaknya sukar ini.

1. Silsilah yang diberikan dalam Matius adalah silsilah Yusuf yang secara hukum dianggap sebagai ayah Yesus. Silsilah yang diberikan oleh Lukas ialah silsilah Maria..., ibu Yesus, dan silsilah ini merupakan silsilah kemanusiaan Yesus Kristus dalam fakta yang sesungguhnya. Injil Matius ditulis untuk orang-orang Yahudi. Jadi dalam silsilah itu Yusuf ditonjolkan, sedangkan Maria hampir tidak disebutkan. Sebaliknya dalam Injil Lukas, Maria merupakan tokoh penting dalam cerita mengenai Juruselamat yang dikandung dan dilahirkan. Yusuf hanya disebutkan sambil lalu saja karena ia adalah suami Maria. Dalam semua ini terdapat makna yang dalam.

2. Dalam Injil Matius, Yesus tampil sebagai Mesias. Sedangkan dalam Injil Lukas, Ia tampil sebagai “Anak Manusia”, Saudara dan Penebus kita, Ia menjadi milik seluruh umat manusia dan mengaku bersaudara dengan segala macam orang dari berbagai macam keadaan. Jadi dalam Injil Matius, silsilah itu dimulai dari Abraham sampai Yusuf dan Yesus, karena semua nubuat dan janji mengenai Mesias digenapi di dalam diri Yesus. Tetapi dalam Injil Lukas, silsilah itu menuju ke atas, yaitu dari Yesus sampai Adam, karena dalam silsilah ini ditelusuri kembali sampai kepada manusia pertama yang menjadi nenek moyang seluruh umat manusia dan silsilah ini juga memperlihatkan hubungan antara Adam yang kedua (Yesus) dengan Adam yang pertama.

3. Dalam Injil Matius, garis keturunan Yusuf adalah garis keturunan raja dari Daud sampai ke Yusuf. Dalam Lukas, meskipun garis keturunan itu adalah garis keturunan Daud, tetapi bukan dari garis keturunan raja. Dalam silsilah ini Yesus adalah keturunan Daud melalui Natan, anak Daud, tetapi bukan dalam garis keturunan raja, karena itu silsilahnya berbeda dengan silsilah yang mengikuti garis keturunan raja.

4. Menurut nubuat, secara manusia Mesias sungguh-sungguh merupakan anak Daud (II Samuel 7:12-19; Mazmur 89:4-5, 35-38; 132-11; Kisah Para Rasul 2:30; 13:22-23; Roma 1:3; II Timotius 2:8). Semua nubuat ini digenapi oleh Yesus dengan jalan menjadi anak Maria dan Maria adalah keturunan langsung dari Daud, meskipun bukan dari garis keturunan raja. Yusuf berasal dari keturunan raja, tetapi ia bukan ayah Yesus secara manusiawi, ia hanya ayah dipandang dari segi hukum.

5. Maria sendiri adalah keturunan Daud melalui ayahnya, Eli. Memang benar Lukas 3:23 mengatakan bahwa Yusuf adalah anak Eli. Hal ini dapat dijelaskan secara sederhana sebagai berikut. Menurut kebiasaan orang Yahudi, nama Maria tidak boleh disebutkan dalam silsilah, karena Maria adalah wanita. Hanya nama pria saja yang boleh ditulis dalam silsilah. Karena itu nama Yusuf ditulis menggantikan nama Maria, karena ia adalah suami Maria. Eli adalah ayah mertua Yusuf karena itu Yusuf disebut juga anak Eli, dengan demikian silsilah itu dilengkapi. Karena Yusuf menantu Eli, maka secara manusia ia adalah anak Yakub (Matius 1:16).

6. Dua silsilah ini memang mutlak perlu untuk menelusuri garis keturunan Juruselamat kita Yesus Kristus, yaitu silsilah yang resmi menurut garis keturunan raja dan silsilah yang sesuai dengan kenyataan menurut garis keturunan yang wajar. Dalam Injil Matius, yang disebut Injil Taurat dan Kerajaan, dapat kita jumpai silsilah menurut garis keturunan raja sedangkan silsilah yang sesuai dengan kenyataan menurut garis keturunan yang wajar terdapat dalam Injil Lukas, Injil yang banyak menceritakan kemanusiaan Yesus.

7. Dalam Yeremia 22:30 dapat kita baca bahwa keturunan Yekhonya bin Yoyakim tidak boleh duduk di atas takhta Daud. Yusuf adalah keturunan Yekhonya. Silsilah Yusuf adalah silsilah Yesus menurut garis keturunan raja karena secara hukum Yesus adalah anak Yusuf, meskipun demikian nubuat Yeremia digenapi dengan secermat-cermatnya, karena Yesus (dengan setepat-tepatnya) bukanlah keturunan Yusuf karena itu ia bukan keturunan Yekhonya. Seandainya Yesus benar-benar anak Yusuf (berasal dari sel mani Yusuf), maka Ia tidak boleh menduduki takhta itu. Tetapi Yesus adalah Maria keturunan Natan jadi Ia boleh naik takhta dan karena Maria menikah dengan Yusuf, maka jalan menuju takhta itu benar-benar sah.

Kalau kita mempelajari kedua silsilah Yesus dengan teliti, dan membacanya di dalam terang nubuat Perjanjian Lama, maka kita bukannya meragukan ketepatan Bibel sebagai kitab sejarah, melainkan makin menjadi yakin betapa tepatnya Bibel itu sampai kepada hal yang sekecil-kecilnya. Apabila kita menyelidiki Bibel dengan teliti, maka kita akan melihat bagaimana bagian yang satu melengkapi bagian yang lain dengan cermat sekali. Fakta bahwa ada dua silsilah tidak perlu lagi merupakan kesukaran bagi kita, selidikilah dan bersukacitalah karena makna yang dalam yang terdapat di dalam fakta itu.Gbu..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar