Sabtu, 18 Desember 2010

10 PENGHUKUMAN (TULAH) TUHAN TERHADAP MESIR

oleh Alberto Mahaluby Miscionerry pada 19 Desember 2010 jam 0:07


Kesepuluh tulah atau penghukuman ini dimuat dalam Kitab Keluaran dari

Pernjanjian Lama. Bagi yang belum pernah membaca Alkitab maka saya

akan ringkaskan latar belakangnya sebagai berikut.



Bangsa Israel yang merupakan bangsa pilihan dan kesayangan Tuhan

diperbudak di Mesir. Mereka berteriak memohon pertolongan Tuhan, lalu

Tuhan mengutus Musa untuk membebaskan mereka. Musa kemudian menghadap

Firaun, Raja Mesir, untuk memintanya agar membebaskan Bangsa Israel,

serta mengijinkan mereka meninggalkan Mesir. Firaun menolak hal itu,

maka sebagai hukuman Tuhan memberikan sepuluh tulah (hukuman) pada

Bangsa Mesir. Yang mana hukuman pertama sampai kesembilan semuanya

gagal membuat Firaun mengijinkan Bangsa Israel meninggalkan Mesir.

Hanya hukuman kesepuluhlah yang berhasil.



Berikut ini kita akan melakukan telaah kritis atas teks yang ada di

Alkitab, yang mana teks tersebut mengandung banyak kejanggalan,

sehingga tidak pantas disebut kitab suci lagi.



Tulah (hukuman) pertama Air menjadi darah



(20)Demikianlah Musa dan Harun berbuat seperti yang difirmankan

TUHAN; diangkatnya tongkat itu dan dipukulkannya kepada air yang di

sungai Nil, di depan mata Firaun dan pegawai-pegawainya, maka seluruh

air yang di sungai Nil berubah menjadi darah;

(21) matilah ikan di sungai Nil, sehingga sungai Nil itu berbau busuk

dan orang Mesir tidak dapat meminum air dari sungai Nil; dan di

seluruh tanah Mesir ada darah.

(22) Tetapi para ahli Mesir membuat yang demikian juga dengan ilmu-

ilmu mantera mereka, sehingga hati Firaun berkeras dan ia tidak mau

mendengarkan mereka keduanya seperti yang telah difirmankan TUHAN.

(23) Firaun berpaling, lalu masuk ke istananya dan tidak mau

memperhatikan hal itu juga.

(24) Tetapi semua orang Mesir menggali-gali di sekitar sungai Nil

mencari air untuk diminum, sebab mereka tidak dapat meminum air

sungai Nil.

(25) Demikianlah genap tujuh hari berlalu setelah TUHAN menulahi

sungai Nil.



Komentar:



Pada hukuman yang pertama ini, Tuhan mengubah air Sungai Nil menjadi

darah, yang mana kemudian menurut ayat 22, parah ahli sihir Firaun

pun melakukan hal yang sama. Ada yang tidak masuk akal atau aneh di

sini. Kalau memang air Sungai Nil sudah dirubah menjadi darah,

bagaimana pula para ahli sihir tersebut dapat merubahnya menjadi

darah kembali? Jelas ini suatu kontradiksi yang tidak masuk akal.

Sesuatu yang sudah dirubah menjadi darah, bagaimana dapat dirubah

menjadi darah kembali.

Ini menunjukkan kejanggalan dari Alkitab dan membuktikan bahwa

Alkitab adalah suatu dongeng belaka.



Tulah (hukuman) kedua Katak (Keluaran 8)



(1) Berfirmanlah TUHAN kepada Musa: "Pergilah menghadap Firaun dan

katakan kepadanya: Beginilah firman TUHAN: Biarkanlah umat-Ku pergi,

supaya mereka beribadah kepada-Ku;

(2) jika engkau menolak membiarkannya pergi, maka Aku akan menulahi

seluruh daerahmu dengan katak.

(3) Katak-katak akan mengeriap dalam sungai Nil, lalu naik dan masuk

ke dalam istanamu dan kamar tidurmu, ya sampai ke dalam tempat

tidurmu, ke dalam rumah pegawai-pegawaimu, dan rakyatmu, bahkan ke

dalam pembakaran rotimu serta ke dalam tempat adonanmu.

(4) Katak-katak itu akan naik memanjati engkau, memanjati rakyatmu

dan segala pegawaimu."

(5) Berfirmanlah TUHAN kepada Musa: "Katakanlah kepada Harun:

Ulurkanlah tanganmu dengan tongkatmu ke atas sungai, ke atas selokan

dan ke atas kolam, dan buatlah katak-katak bermunculan meliputi tanah

Mesir."

(6) Lalu Harun mengulurkan tangannya ke atas segala air di Mesir,

maka bermunculanlah katak-katak, lalu menutupi tanah Mesir.

(7) Tetapi para ahli itupun membuat yang demikian juga dengan ilmu-

ilmu mantera mereka, sehingga mereka membuat katak-katak bermunculan

meliputi tanah Mesir.

(8) Kemudian Firaun memanggil Musa dan Harun serta

berkata: "Berdoalah kepada TUHAN, supaya dijauhkan-Nya katak-katak

itu dari padaku dan dari pada rakyatku; maka aku akan membiarkan

bangsa itu pergi, supaya mereka mempersembahkan korban kepada TUHAN."



Komentar:



Pada hukuman kedua ini Tuhan memenuhi seluruh Tanah Mesir dengan

katak. Lagi-lagi timbul kejanggalan di sini. Kalau memang seluruh

tanah Mesir sudah tertutup katak, bagaimana mungkin para ahli sihir

Firaun pada ayat ke 7 itu dapat memunculkan katak lagi?

Logikanya karena seluruh tanah sudah tertutup katak maka bagaimana

mungkin ada ruang kosong lagi untuk memunculkan katak-katak baru.



Tulah (hukuman) ketiga Nyamuk (Keluaran 8)



(16) Berfirmanlah TUHAN kepada Musa: "Katakanlah kepada Harun:

Ulurkanlah tongkatmu dan pukulkanlah itu ke debu tanah, maka debu itu

akan menjadi nyamuk di seluruh tanah Mesir."

(17) Lalu mereka berbuat demikian; Harun mengulurkan tangannya dengan

tongkatnya dan memukulkannya ke debu tanah, maka nyamuk-nyamuk itu

hinggap pada manusia dan pada binatang. Segala debu tanah menjadi

nyamuk di seluruh tanah Mesir.

(18) Para ahli itupun membuat yang demikian juga dengan ilmu-ilmu

manteranya untuk mengadakan nyamuk-nyamuk, tetapi mereka tidak dapat.

Demikianlah nyamuk-nyamuk itu hinggap pada manusia dan pada binatang.

(19) Lalu berkatalah para ahli itu kepada Firaun: "Inilah tangan

Allah." Tetapi hati Firaun berkeras, dan ia tidak mau mendengarkan

mereka--seperti yang telah difirmankan TUHAN.



Komentar:



Tuhan tentu tahu bahwa hal ini tidak akan berhasil, lalu mengapa ia

masih memberikan hukuman-hukuman tersebut. Tuhan tentu tahu bahwa

sampai tulah atau hukuman kali masih belum berhasil membuat Firaun

mengijinkan Bangsa Israel keluar dari Mesir, lalu mengapa Ia masih

menjatuhkan hukuman tersebut (lihat ayat 19). Pada ayat 19 dinyatakan

bahwa Tuhan tahu bahwa hati Firaun akan berkeras dan ia tidak akan

mau mendengarkan permohonan Bangsa Israel.



Tulah (hukuman) keempat lalat pikat (Keluaran 8)



(20) Berfirmanlah TUHAN kepada Musa: "Bangunlah pagi-pagi dan

berdirilah menantikan Firaun, pada waktu biasanya ia keluar ke

sungai, dan katakanlah kepadanya: Beginilah firman TUHAN: Biarkanlah

umat-Ku pergi, supaya mereka beribadah kepada-Ku;

(21) sebab jika engkau tidak membiarkan umat-Ku itu pergi, maka Aku

akan melepaskan pikat terhadap engkau, terhadap pegawai-pegawaimu,

rakyatmu dan rumah-rumahmu, sehingga rumah-rumah orang Mesir, bahkan

tanah, di mana mereka berdiri akan penuh dengan pikat.

(22) Tetapi pada hari itu Aku akan mengecualikan tanah Gosyen, di

mana umat-Ku tinggal, sehingga di sana tidak ada terdapat pikat,

supaya engkau mengetahui, bahwa Aku, TUHAN, ada di negeri ini.

(23) Sebab Aku akan mengadakan perbedaan antara umat-Ku dan bangsamu.

Besok tanda mujizat ini akan terjadi."

(24) TUHAN berbuat demikian; maka datanglah banyak-banyak pikat ke

dalam istana Firaun dan ke dalam rumah pegawai-pegawainya dan ke

seluruh tanah Mesir; negeri itu menderita karena pikat itu.



Komentar:



Tetap saja hukuman keempat ini masih gagal membawa Bangsa Israel

keluar dari perbudakan di Mesir.



Tulah (hukuman) kelima Sampar pada ternak (Keluaran 9)



(1) Berfirmanlah TUHAN kepada Musa: "Pergilah menghadap Firaun dan

berbicaralah kepadanya: Beginilah firman TUHAN, Allah orang Ibrani:

Biarkanlah umat-Ku pergi, supaya mereka beribadah kepada-Ku.

(2) Sebab jika engkau menolak membiarkan mereka pergi dan masih

menahan mereka,

(3) maka ternakmu, yang ada di padang, kuda, keledai, unta, lembu

sapi dan kambing domba, akan kena tulah TUHAN, yakni kena penyakit

sampar yang dahsyat.

(4) Dan TUHAN akan membuat perbedaan antara ternak orang Israel dan

ternak orang Mesir, sehingga tidak ada yang akan mati seekorpun dari

segala ternak orang Israel."

(5) Selanjutnya TUHAN menentukan waktunya, firman-Nya: "Besoklah

TUHAN akan melakukan hal itu di negeri ini."

(6) Dan TUHAN melakukan hal itu keesokan harinya; segala ternak orang

Mesir itu mati, tetapi dari ternak orang Israel tidak ada seekorpun

yang mati.



Komentar:



Silakan perhatikan ayat 6 yang mengatakan bahwa seluruh ternak orang

Mesir mati. Hal ini penting karena akan menunjukkan kontradiksi

dengan ayat-ayat mengenai hukuman-hukuman berikutnya.

Ingat kata "seluruh" ini merupakan kunci yang penting.



Tulah (hukuman) keenam Bisul pada Manusia dan Hewan (Keluaran 9)



(8) Berfirmanlah TUHAN kepada Musa dan Harun: "Ambillah jelaga dari

dapur peleburan serangkup penuh, dan Musa harus menghamburkannya ke

udara di depan mata Firaun.

(9) Maka jelaga itu akan menjadi debu meliputi seluruh tanah Mesir,

dan akan menjadikan barah yang memecah sebagai gelembung, pada

manusia dan binatang di seluruh tanah Mesir."

(10) Lalu mereka mengambil jelaga dari dapur peleburan, dan berdiri

di depan Firaun, kemudian Musa menghamburkannya ke udara, maka

terjadilah barah, yang memecah sebagai gelembung pada manusia dan

binatang,

(11) sehingga ahli-ahli itu tidak dapat tetap berdiri di depan Musa,

karena barah-barah itu; sebab ahli-ahli itupun juga kena barah sama

seperti semua orang Mesir.

(12) Tetapi TUHAN mengeraskan hati Firaun, sehingga ia tidak

mendengarkan mereka--seperti yang telah difirmankan TUHAN kepada Musa.



Komentar:



Pada hukuman kelima seluruh ternak sudah mati, lalu bagaimana mungkin

ada bisul pada hewan mereka lagi? Ini jelas menunjukkan Alkitab penuh

dengan kontradiksi dan karenanya tidak dapat lagi diyakini

kesuciannya. Fakta-fakta yang ada sudah jelas membuktikan hal itu.

Pada ayat ke 12 dinyatakan bahwa Tuhan mengeraskan hati Firaun, di

sini jelas bahwa sebenarnya secara tidak langsung yang menyebabkan

bahwa Bangsa Israel tidak diijinkan meninggalkan Mesir adalah Tuhan

sendiri, karena Ia yang mengeraskan hati Firaun. Jelas ini aneh

sekali, Tuhan yang mengeraskan hati Firaun, tetapi anehnya mengapa

malah Tuhan menghukum Firaun dan bangsanya.

Satu bukti lagi Alkitab penuh dengan hal-hal yang tidak masuk akal.



Tulah (hukuman) ketujuh Hujan Es (Keluaran 9)



(16) Akan tetapi inilah sebabnya Aku membiarkan engkau hidup, yakni

supaya memperlihatkan kepadamu kekuatan-Ku, dan supaya nama-Ku

dimasyhurkan di seluruh bumi.

(18) Sesungguhnya besok kira-kira waktu ini Aku akan menurunkan hujan

es yang sangat dahsyat, seperti yang belum pernah terjadi di Mesir

sejak Mesir dijadikan sampai sekarang ini.

(19) Oleh sebab itu, ternakmu dan segala yang kaupunyai di padang,

suruhlah dibawa ke tempat yang aman; semua orang dan segala hewan,

yang ada di padang dan tidak pulang berkumpul ke rumah, akan ditimpa

oleh hujan es itu, sehingga mati."

(20) Maka siapa di antara para pegawai Firaun yang takut kepada

firman TUHAN, menyuruh hamba-hambanya serta ternaknya lari ke rumah,

(21) Tetapi siapa yang tidak mengindahkan firman TUHAN, meninggalkan

hamba-hambanya serta ternaknya di padang.

(22) Berfirmanlah TUHAN kepada Musa: "Ulurkanlah tanganmu ke langit,

supaya hujan es turun di seluruh tanah Mesir, menimpa manusia dan

binatang dan menimpa tumbuh-tumbuhan di padang di tanah Mesir."

(23) Lalu Musa mengulurkan tongkatnya ke langit, maka TUHAN

mengadakan guruh dan hujan es, dan apipun menyambar ke bumi, dan

TUHAN menurunkan hujan es meliputi tanah Mesir.

(24) Dan turunlah hujan es, beserta api yang berkilat-kilat di tengah-

tengah hujan es itu, terlalu dahsyat, seperti yang belum pernah

terjadi di seluruh negeri orang Mesir, sejak mereka menjadi suatu

bangsa.

(25) Hujan es itu menimpa binasa segala sesuatu yang ada di padang,

di seluruh tanah Mesir, dari manusia sampai binatang; juga segala

tumbuh-tumbuhan di padang ditimpa binasa oleh hujan itu dan segala

pohon di padang ditumbangkannya.

(26) Hanya di tanah Gosyen, tempat kediaman orang Israel, tidak ada

turun hujan es.



Komentar:



Pada ayat 16, sungguh aneh mengapa Tuhan masih ingin namaNya

dimashyurkan. Apakah kalau namaNya tidak dimashyurkan Ia tidak

termashyur, ini menunjukkan keanehan doktrin keTuhanan Yudeo Kristen.

Seharusnya sesuatu kalau memang sudah mashyur dan besar, maka

meskipun tidak ada pengakuan sekalipun ia tetap besar dan mashyur.

Pada ayat 25 kalau memang binatang-binatang orang Mesir sudah mati

pada hukuman kelima sudah mati, di sini bagaimana hewan-hewan itu

bisa mati lagi?

Ini sekali lagi menunjukkan kontradiksi.



Tulah (hukuman) kedelapan Belalang (Keluaran 10)



(1) Berfirmanlah TUHAN kepada Musa: "Pergilah menghadap Firaun, sebab

Aku telah membuat hatinya dan hati para pegawainya berkeras, supaya

Aku mengadakan tanda-tanda mujizat yang Kubuat ini di antara mereka,

(2) dan supaya engkau dapat menceriterakan kepada anak cucumu,

bagaimana Aku mempermain-mainkan orang Mesir dan tanda-tanda mujizat

mana yang telah Kulakukan di antara mereka, supaya kamu mengetahui,

bahwa Akulah TUHAN."

(3) Lalu Musa dan Harun pergi menghadap Firaun dan berkata

kepadanya: "Beginilah firman TUHAN, Allah orang Ibrani: Berapa lama

lagi engkau menolak untuk merendahkan dirimu di hadapan-Ku?

Biarkanlah umat-Ku pergi supaya mereka beribadah kepada-Ku.

(4) Sebab jika engkau menolak membiarkan umat-Ku pergi, maka besok

Aku akan mendatangkan belalang-belalang ke dalam daerahmu;

(5) belalang itu akan menutupi permukaan bumi, sehingga orang tidak

dapat melihat tanah; belalang itu akan memakan habis sisa yang

terluput, yang masih tinggal bagimu dari hujan es itu, bahkan akan

memakan habis segala pohonmu yang tumbuh di padang.

(6) Belalang itu akan memenuhi rumahmu, rumah semua pegawaimu, rumah

semua orang Mesir seperti yang belum pernah dilihat oleh bapamu dan

nenek moyangmu, sejak mereka lahir ke bumi sampai hari ini." Lalu

berpalinglah ia dan keluar meninggalkan Firaun.

(12) Berfirmanlah TUHAN kepada Musa: "Ulurkanlah tanganmu ke atas

tanah Mesir mendatangkan belalang dan belalang akan datang meliputi

tanah Mesir dan memakan habis segala tumbuh-tumbuhan di tanah,

semuanya yang ditinggalkan oleh hujan es itu."

(13) Lalu Musa mengulurkan tongkatnya ke atas tanah Mesir, dan TUHAN

mendatangkan angin timur melintasi negeri itu, sehari-harian dan

semalam-malaman, dan setelah hari pagi, angin timur membawa belalang.

(14) Datanglah belalang meliputi seluruh tanah Mesir dan hinggap di

seluruh daerah Mesir, sangat banyak; sebelum itu tidak pernah ada

belalang yang demikian banyaknya dan sesudah itupun tidak akan

terjadi lagi yang demikian.

(15) Belalang menutupi seluruh permukaan bumi, sehingga negeri itu

menjadi gelap olehnya; belalang memakan habis segala tumbuh-tumbuhan

di tanah dan segala buah-buahan pada pohon-pohon yang ditinggalkan

oleh hujan es itu, sehingga tidak ada tinggal lagi yang hijau pada

pohon atau tumbuh-tumbuhan di padang di seluruh tanah Mesir.

(20) Tetapi TUHAN mengeraskan hati Firaun, sehingga tidak mau

membiarkan orang Israel pergi.



Komentar:



Pada ayat 1 dan 20, Tuhanlah yang mengeraskan hati Firaun dan

pengikutnya sehingga tidak membiarkan Bangsa Israel pergi, karena itu

sebenarnya tidak masuk akallah kalau Tuhan menimpakan hukuman pada

Firaun dan bangsanya.



Tulah (hukuman) kesembilan Kegelapan



(21) Berfirmanlah TUHAN kepada Musa: "Ulurkanlah tanganmu ke langit,

supaya datang gelap meliputi tanah Mesir, sehingga orang dapat meraba

gelap itu."

(22) Lalu Musa mengulurkan tangannya ke langit dan datanglah gelap

gulita di seluruh tanah Mesir selama tiga hari.

(23) Tidak ada orang yang dapat melihat temannya, juga tidak ada

orang yang dapat bangun dari tempatnya selama tiga hari; tetapi pada

semua orang Israel ada terang di tempat kediamannya.

(27) Tetapi TUHAN mengeraskan hati Firaun, sehingga dia tidak mau

membiarkan mereka pergi.



Komentar:



Pada ayat 27, Tuhanlah yang mengeraskan hati Firaun dan pengikutnya

sehingga tidak membiarkan Bangsa Israel pergi, karena itu sebenarnya

tidak masuk akallah kalau Tuhan menimpakan hukuman pada Firaun dan

bangsanya.

Sekali lagi moralitas di Alkitab amatlah carut marut, tidak ada

teladan moral maupun cinta kasih di sini. Di sini jelas sekali ada

kesan Tuhan menghukum orang yang tidak bersalah.



Tulah (hukuman) kesepuluh Anak Sulung Mati (Keluaran 11)



(4) Berkatalah Musa: "Beginilah firman TUHAN: Pada waktu tengah malam

Aku akan berjalan dari tengah-tengah Mesir.

(5) Maka tiap-tiap anak sulung di tanah Mesir akan mati, dari anak

sulung Firaun yang duduk di takhtanya sampai kepada anak sulung budak

perempuan yang menghadapi batu kilangan, juga segala anak sulung

hewan.

(6) Dan seruan yang hebat akan terjadi di seluruh tanah Mesir,

seperti yang belum pernah terjadi dan seperti yang tidak akan ada

lagi.

(12:29) Maka pada tengah malam TUHAN membunuh tiap-tiap anak sulung

di tanah Mesir, dari anak sulung Firaun yang duduk di takhtanya

sampai kepada anak sulung orang tawanan, yang ada dalam liang

tutupan, beserta segala anak sulung hewan.



Komentar:



Sekali lagi terjadi kontradiksi di sini pada penghukuman sebelumnya,

yakni kalau semua hewan sudah mati pada tulah-tulah sebelumnya.

Bagaimana dapat sekarang anak sulung mereka yang mati (perhatikan Kel

12:29) ?

Hanya hukuman kesepuluh ini yang berhasil. Kalau Tuhan maha tahu, dan

mengetahui bahwa baru hukuman kesepuluh yang berhasil, mengapa ia

menghemat waktu dan langsung memberikan tulah kesepuluh ini?

Demikianlah Agama Kristen selalu menimbulkan pertanyaan.



Kesimpulan:



Pada telaah kritis kali inipun terjadi kontradiksi yang nyata. Karena

itu kredibilitas Alkitab sebagai kitab suci yang tidak dapat salah

telah hancur, mengingat banyak kontradiksi di dalamnya. Juga ajaran

moralitas yang kacau, ketidak konsistenan dan lain sebagainya.

Orang Kristen hendaknya sudi membuka hati mereka dan menemukan

kebenaran sebelum semua terlambat karena tersesat.



Keimanan orang Kristen SAAT INI lebih tepat dikatakan berada dalam Kuasa Kerajaan Kegelapan Allah Bapa di Neraka yang mengutus anaknya sebagai juru kehancuran dunia, Yesus yang datang untuk tidak membawa damai bagi saudara, keluarga dan umat manusia, kemudian menyeret umat manusia dalam peperangan dan menciptakan kehancuran dalam penyebaran Agama Kegelapan nya dengan mengatasnamakan Moral yang sesungguhnya terbukti tidak Moral. Hal2 ini jelas diajarkan dalam Alkitab, sehingga Alkitab jelas merupakan kitab Kegelapan Iblis yang menyaru kitab suci yang mengilhami setiap gerakan umat manusia untuk saling memusuhi dan menghancurkan. Sungguh mengenaskan sekali ajaran sesat dari agama sesat yang berasal dari Kuasa Gelap.



Semoga semua Kegelapan Sirna dan Kasih memenuhi hidup setiap makhluk hidup di dunia.

9 komentar:

  1. agamamu apa sih???
    kami orang kristen tidak diajarkan untuk.saling menghina agama lain
    tetapi agama kalian beraninya menghina agama orang lain....

    BalasHapus
  2. Eee , comentar.mu g enak kalii !!
    Apa agama.mu diajarin kyk gitu ya ?
    Bisanya cman ngeremehin , Mesir ! ! !

    BalasHapus
  3. Kon anti Christ yo !!
    G isok opoo-opoo ..
    Anti Christ , kyok babu.ne babu ndek gereja.ku !

    BalasHapus
  4. He goblok kon cek gobloke ngekei komen gk jelas,melenceng bodoh

    BalasHapus
  5. He blo'on kon ya tak. Omongi lek ngekei komen , liat dlu !!!! and baca bener2 artine bodoh , he km itu bodoh he km ndak tau ta kalo kuasane tuhan itu gk terbatas bodoh lah km tau penelitian menyebutkan bahwa otak manusia itu kalo dibuat oleh manusia 6 kali sebesar lapangan sepak bola bodoh!!!!!!! Nah skrng tuhan buat cuman segenggam tangan masuk akal gk goblok gemes aku kamu bodoh amat bodo,bodo,bodo,bodoh!!!!!!!!!! Amat tau gk

    BalasHapus
  6. Ini yg bikin KOMENTAR dia sendiri tu tolol ato goblok ya? Tu papa renaldo knapa ga pake kondom sih?

    BalasHapus
  7. wah orang ini ateis....
    kalau muslim gak mungkin....
    muslim juga punya kisah yang sama dengan alkitab.

    orang ini pintar si tp kurang terarah jalan berfikirnya....
    wkwkwkwk

    BalasHapus
  8. Hahahaha yg membuat artikel ini memang agak pintar tapi kurang dalam pemahamannya, Masalah kenapa Tuhan mengeraskan hati Firaun dan kenapa hanya Tulah kesepuluh yg berhasil padahal Tuhan Maha Tau, kenapa Tidak Langsung ke tulah 10 dan kenapa Tuhan mengulur waktu untuk Firaun,,itu aja gk bisa dijawab yg punya artikel ini. Saya bisa menjawab. Kenapa itu semua dilakukan Allah Sang Pencipta? Dia mau menyatakan kalau Allah itu memang benar2 ada dan Nyata yg terlihat melalui kuasa2 yg dilakukanNya. Supaya Orang2 yg sesat di Mesir itu mau bertobat da meninggalkan hal2 yg membuat Allah Murka. Intinya Allah mau menyatakan hanya Dia lah yg layak Disembah.

    BalasHapus
  9. Ada perbedaan diantara membuktikan sebuah gagasan dan menerima sebuah gagasan! Kita bisa saja membuktikan bahwa Alkitab itu benar dengan banyak bukti kebenaran yang ada tetapi hanya anda yang dapat memilih untuk menerimanya. Coba bagi blogger yang mengaku sebagai "sang pemburu" yang mungkin sedang memburu kematian secara rohani pikirkan pertanyaan berikut untuk menilai apakah anda cukup lapang dada: jika seorang dapat memberikan jawaban yang masuk akal atas keberatan terbesar anda tentang Alkitab yang sangat masuk akal sehingga Alkitab benar2 menjwb keraguan anda apakah anda akan masuk Kristen? COBA PIKIRKAN SEJENAK! jika jawaban jujur anda adalah tidak maka penolakan anda terhadap Alkitab bersifat emosional atau karena alasan pribadi, BUKAN KARENA ALASAN INTELEKTUAL! anda mengatas namakan intelektual hanya sebagai kedok sehingga berapa pun bukti yang ada tdk akan dapat meyakinkan anda karna penghalang sebenarnya bukanlah bukti-bukti tersebut tapi anda sendiri! Akhirnya, hanya andalah yang tau apakah anda benar2 terbuka trhadap bkti2 kebenaran Alkitab.
    Jika anda paham terhadap iman dan kasih, iman macam apakah dan kepada siapakah yg anda bicarakan? Kasih yang bagaimana yang anda maksudkan?

    BalasHapus