oleh Alberto Mahaluby Miscionerry pada 19 Desember 2010 jam 0:07
Kesepuluh tulah atau penghukuman ini dimuat dalam Kitab Keluaran dari
Pernjanjian Lama. Bagi yang belum pernah membaca Alkitab maka saya
akan ringkaskan latar belakangnya sebagai berikut.
Bangsa Israel yang merupakan bangsa pilihan dan kesayangan Tuhan
diperbudak di Mesir. Mereka berteriak memohon pertolongan Tuhan, lalu
Tuhan mengutus Musa untuk membebaskan mereka. Musa kemudian menghadap
Firaun, Raja Mesir, untuk memintanya agar membebaskan Bangsa Israel,
serta mengijinkan mereka meninggalkan Mesir. Firaun menolak hal itu,
maka sebagai hukuman Tuhan memberikan sepuluh tulah (hukuman) pada
Bangsa Mesir. Yang mana hukuman pertama sampai kesembilan semuanya
gagal membuat Firaun mengijinkan Bangsa Israel meninggalkan Mesir.
Hanya hukuman kesepuluhlah yang berhasil.
Berikut ini kita akan melakukan telaah kritis atas teks yang ada di
Alkitab, yang mana teks tersebut mengandung banyak kejanggalan,
sehingga tidak pantas disebut kitab suci lagi.
Tulah (hukuman) pertama Air menjadi darah
(20)Demikianlah Musa dan Harun berbuat seperti yang difirmankan
TUHAN; diangkatnya tongkat itu dan dipukulkannya kepada air yang di
sungai Nil, di depan mata Firaun dan pegawai-pegawainya, maka seluruh
air yang di sungai Nil berubah menjadi darah;
(21) matilah ikan di sungai Nil, sehingga sungai Nil itu berbau busuk
dan orang Mesir tidak dapat meminum air dari sungai Nil; dan di
seluruh tanah Mesir ada darah.
(22) Tetapi para ahli Mesir membuat yang demikian juga dengan ilmu-
ilmu mantera mereka, sehingga hati Firaun berkeras dan ia tidak mau
mendengarkan mereka keduanya seperti yang telah difirmankan TUHAN.
(23) Firaun berpaling, lalu masuk ke istananya dan tidak mau
memperhatikan hal itu juga.
(24) Tetapi semua orang Mesir menggali-gali di sekitar sungai Nil
mencari air untuk diminum, sebab mereka tidak dapat meminum air
sungai Nil.
(25) Demikianlah genap tujuh hari berlalu setelah TUHAN menulahi
sungai Nil.
Komentar:
Pada hukuman yang pertama ini, Tuhan mengubah air Sungai Nil menjadi
darah, yang mana kemudian menurut ayat 22, parah ahli sihir Firaun
pun melakukan hal yang sama. Ada yang tidak masuk akal atau aneh di
sini. Kalau memang air Sungai Nil sudah dirubah menjadi darah,
bagaimana pula para ahli sihir tersebut dapat merubahnya menjadi
darah kembali? Jelas ini suatu kontradiksi yang tidak masuk akal.
Sesuatu yang sudah dirubah menjadi darah, bagaimana dapat dirubah
menjadi darah kembali.
Ini menunjukkan kejanggalan dari Alkitab dan membuktikan bahwa
Alkitab adalah suatu dongeng belaka.
Tulah (hukuman) kedua Katak (Keluaran 8)
(1) Berfirmanlah TUHAN kepada Musa: "Pergilah menghadap Firaun dan
katakan kepadanya: Beginilah firman TUHAN: Biarkanlah umat-Ku pergi,
supaya mereka beribadah kepada-Ku;
(2) jika engkau menolak membiarkannya pergi, maka Aku akan menulahi
seluruh daerahmu dengan katak.
(3) Katak-katak akan mengeriap dalam sungai Nil, lalu naik dan masuk
ke dalam istanamu dan kamar tidurmu, ya sampai ke dalam tempat
tidurmu, ke dalam rumah pegawai-pegawaimu, dan rakyatmu, bahkan ke
dalam pembakaran rotimu serta ke dalam tempat adonanmu.
(4) Katak-katak itu akan naik memanjati engkau, memanjati rakyatmu
dan segala pegawaimu."
(5) Berfirmanlah TUHAN kepada Musa: "Katakanlah kepada Harun:
Ulurkanlah tanganmu dengan tongkatmu ke atas sungai, ke atas selokan
dan ke atas kolam, dan buatlah katak-katak bermunculan meliputi tanah
Mesir."
(6) Lalu Harun mengulurkan tangannya ke atas segala air di Mesir,
maka bermunculanlah katak-katak, lalu menutupi tanah Mesir.
(7) Tetapi para ahli itupun membuat yang demikian juga dengan ilmu-
ilmu mantera mereka, sehingga mereka membuat katak-katak bermunculan
meliputi tanah Mesir.
(8) Kemudian Firaun memanggil Musa dan Harun serta
berkata: "Berdoalah kepada TUHAN, supaya dijauhkan-Nya katak-katak
itu dari padaku dan dari pada rakyatku; maka aku akan membiarkan
bangsa itu pergi, supaya mereka mempersembahkan korban kepada TUHAN."
Komentar:
Pada hukuman kedua ini Tuhan memenuhi seluruh Tanah Mesir dengan
katak. Lagi-lagi timbul kejanggalan di sini. Kalau memang seluruh
tanah Mesir sudah tertutup katak, bagaimana mungkin para ahli sihir
Firaun pada ayat ke 7 itu dapat memunculkan katak lagi?
Logikanya karena seluruh tanah sudah tertutup katak maka bagaimana
mungkin ada ruang kosong lagi untuk memunculkan katak-katak baru.
Tulah (hukuman) ketiga Nyamuk (Keluaran 8)
(16) Berfirmanlah TUHAN kepada Musa: "Katakanlah kepada Harun:
Ulurkanlah tongkatmu dan pukulkanlah itu ke debu tanah, maka debu itu
akan menjadi nyamuk di seluruh tanah Mesir."
(17) Lalu mereka berbuat demikian; Harun mengulurkan tangannya dengan
tongkatnya dan memukulkannya ke debu tanah, maka nyamuk-nyamuk itu
hinggap pada manusia dan pada binatang. Segala debu tanah menjadi
nyamuk di seluruh tanah Mesir.
(18) Para ahli itupun membuat yang demikian juga dengan ilmu-ilmu
manteranya untuk mengadakan nyamuk-nyamuk, tetapi mereka tidak dapat.
Demikianlah nyamuk-nyamuk itu hinggap pada manusia dan pada binatang.
(19) Lalu berkatalah para ahli itu kepada Firaun: "Inilah tangan
Allah." Tetapi hati Firaun berkeras, dan ia tidak mau mendengarkan
mereka--seperti yang telah difirmankan TUHAN.
Komentar:
Tuhan tentu tahu bahwa hal ini tidak akan berhasil, lalu mengapa ia
masih memberikan hukuman-hukuman tersebut. Tuhan tentu tahu bahwa
sampai tulah atau hukuman kali masih belum berhasil membuat Firaun
mengijinkan Bangsa Israel keluar dari Mesir, lalu mengapa Ia masih
menjatuhkan hukuman tersebut (lihat ayat 19). Pada ayat 19 dinyatakan
bahwa Tuhan tahu bahwa hati Firaun akan berkeras dan ia tidak akan
mau mendengarkan permohonan Bangsa Israel.
Tulah (hukuman) keempat lalat pikat (Keluaran 8)
(20) Berfirmanlah TUHAN kepada Musa: "Bangunlah pagi-pagi dan
berdirilah menantikan Firaun, pada waktu biasanya ia keluar ke
sungai, dan katakanlah kepadanya: Beginilah firman TUHAN: Biarkanlah
umat-Ku pergi, supaya mereka beribadah kepada-Ku;
(21) sebab jika engkau tidak membiarkan umat-Ku itu pergi, maka Aku
akan melepaskan pikat terhadap engkau, terhadap pegawai-pegawaimu,
rakyatmu dan rumah-rumahmu, sehingga rumah-rumah orang Mesir, bahkan
tanah, di mana mereka berdiri akan penuh dengan pikat.
(22) Tetapi pada hari itu Aku akan mengecualikan tanah Gosyen, di
mana umat-Ku tinggal, sehingga di sana tidak ada terdapat pikat,
supaya engkau mengetahui, bahwa Aku, TUHAN, ada di negeri ini.
(23) Sebab Aku akan mengadakan perbedaan antara umat-Ku dan bangsamu.
Besok tanda mujizat ini akan terjadi."
(24) TUHAN berbuat demikian; maka datanglah banyak-banyak pikat ke
dalam istana Firaun dan ke dalam rumah pegawai-pegawainya dan ke
seluruh tanah Mesir; negeri itu menderita karena pikat itu.
Komentar:
Tetap saja hukuman keempat ini masih gagal membawa Bangsa Israel
keluar dari perbudakan di Mesir.
Tulah (hukuman) kelima Sampar pada ternak (Keluaran 9)
(1) Berfirmanlah TUHAN kepada Musa: "Pergilah menghadap Firaun dan
berbicaralah kepadanya: Beginilah firman TUHAN, Allah orang Ibrani:
Biarkanlah umat-Ku pergi, supaya mereka beribadah kepada-Ku.
(2) Sebab jika engkau menolak membiarkan mereka pergi dan masih
menahan mereka,
(3) maka ternakmu, yang ada di padang, kuda, keledai, unta, lembu
sapi dan kambing domba, akan kena tulah TUHAN, yakni kena penyakit
sampar yang dahsyat.
(4) Dan TUHAN akan membuat perbedaan antara ternak orang Israel dan
ternak orang Mesir, sehingga tidak ada yang akan mati seekorpun dari
segala ternak orang Israel."
(5) Selanjutnya TUHAN menentukan waktunya, firman-Nya: "Besoklah
TUHAN akan melakukan hal itu di negeri ini."
(6) Dan TUHAN melakukan hal itu keesokan harinya; segala ternak orang
Mesir itu mati, tetapi dari ternak orang Israel tidak ada seekorpun
yang mati.
Komentar:
Silakan perhatikan ayat 6 yang mengatakan bahwa seluruh ternak orang
Mesir mati. Hal ini penting karena akan menunjukkan kontradiksi
dengan ayat-ayat mengenai hukuman-hukuman berikutnya.
Ingat kata "seluruh" ini merupakan kunci yang penting.
Tulah (hukuman) keenam Bisul pada Manusia dan Hewan (Keluaran 9)
(8) Berfirmanlah TUHAN kepada Musa dan Harun: "Ambillah jelaga dari
dapur peleburan serangkup penuh, dan Musa harus menghamburkannya ke
udara di depan mata Firaun.
(9) Maka jelaga itu akan menjadi debu meliputi seluruh tanah Mesir,
dan akan menjadikan barah yang memecah sebagai gelembung, pada
manusia dan binatang di seluruh tanah Mesir."
(10) Lalu mereka mengambil jelaga dari dapur peleburan, dan berdiri
di depan Firaun, kemudian Musa menghamburkannya ke udara, maka
terjadilah barah, yang memecah sebagai gelembung pada manusia dan
binatang,
(11) sehingga ahli-ahli itu tidak dapat tetap berdiri di depan Musa,
karena barah-barah itu; sebab ahli-ahli itupun juga kena barah sama
seperti semua orang Mesir.
(12) Tetapi TUHAN mengeraskan hati Firaun, sehingga ia tidak
mendengarkan mereka--seperti yang telah difirmankan TUHAN kepada Musa.
Komentar:
Pada hukuman kelima seluruh ternak sudah mati, lalu bagaimana mungkin
ada bisul pada hewan mereka lagi? Ini jelas menunjukkan Alkitab penuh
dengan kontradiksi dan karenanya tidak dapat lagi diyakini
kesuciannya. Fakta-fakta yang ada sudah jelas membuktikan hal itu.
Pada ayat ke 12 dinyatakan bahwa Tuhan mengeraskan hati Firaun, di
sini jelas bahwa sebenarnya secara tidak langsung yang menyebabkan
bahwa Bangsa Israel tidak diijinkan meninggalkan Mesir adalah Tuhan
sendiri, karena Ia yang mengeraskan hati Firaun. Jelas ini aneh
sekali, Tuhan yang mengeraskan hati Firaun, tetapi anehnya mengapa
malah Tuhan menghukum Firaun dan bangsanya.
Satu bukti lagi Alkitab penuh dengan hal-hal yang tidak masuk akal.
Tulah (hukuman) ketujuh Hujan Es (Keluaran 9)
(16) Akan tetapi inilah sebabnya Aku membiarkan engkau hidup, yakni
supaya memperlihatkan kepadamu kekuatan-Ku, dan supaya nama-Ku
dimasyhurkan di seluruh bumi.
(18) Sesungguhnya besok kira-kira waktu ini Aku akan menurunkan hujan
es yang sangat dahsyat, seperti yang belum pernah terjadi di Mesir
sejak Mesir dijadikan sampai sekarang ini.
(19) Oleh sebab itu, ternakmu dan segala yang kaupunyai di padang,
suruhlah dibawa ke tempat yang aman; semua orang dan segala hewan,
yang ada di padang dan tidak pulang berkumpul ke rumah, akan ditimpa
oleh hujan es itu, sehingga mati."
(20) Maka siapa di antara para pegawai Firaun yang takut kepada
firman TUHAN, menyuruh hamba-hambanya serta ternaknya lari ke rumah,
(21) Tetapi siapa yang tidak mengindahkan firman TUHAN, meninggalkan
hamba-hambanya serta ternaknya di padang.
(22) Berfirmanlah TUHAN kepada Musa: "Ulurkanlah tanganmu ke langit,
supaya hujan es turun di seluruh tanah Mesir, menimpa manusia dan
binatang dan menimpa tumbuh-tumbuhan di padang di tanah Mesir."
(23) Lalu Musa mengulurkan tongkatnya ke langit, maka TUHAN
mengadakan guruh dan hujan es, dan apipun menyambar ke bumi, dan
TUHAN menurunkan hujan es meliputi tanah Mesir.
(24) Dan turunlah hujan es, beserta api yang berkilat-kilat di tengah-
tengah hujan es itu, terlalu dahsyat, seperti yang belum pernah
terjadi di seluruh negeri orang Mesir, sejak mereka menjadi suatu
bangsa.
(25) Hujan es itu menimpa binasa segala sesuatu yang ada di padang,
di seluruh tanah Mesir, dari manusia sampai binatang; juga segala
tumbuh-tumbuhan di padang ditimpa binasa oleh hujan itu dan segala
pohon di padang ditumbangkannya.
(26) Hanya di tanah Gosyen, tempat kediaman orang Israel, tidak ada
turun hujan es.
Komentar:
Pada ayat 16, sungguh aneh mengapa Tuhan masih ingin namaNya
dimashyurkan. Apakah kalau namaNya tidak dimashyurkan Ia tidak
termashyur, ini menunjukkan keanehan doktrin keTuhanan Yudeo Kristen.
Seharusnya sesuatu kalau memang sudah mashyur dan besar, maka
meskipun tidak ada pengakuan sekalipun ia tetap besar dan mashyur.
Pada ayat 25 kalau memang binatang-binatang orang Mesir sudah mati
pada hukuman kelima sudah mati, di sini bagaimana hewan-hewan itu
bisa mati lagi?
Ini sekali lagi menunjukkan kontradiksi.
Tulah (hukuman) kedelapan Belalang (Keluaran 10)
(1) Berfirmanlah TUHAN kepada Musa: "Pergilah menghadap Firaun, sebab
Aku telah membuat hatinya dan hati para pegawainya berkeras, supaya
Aku mengadakan tanda-tanda mujizat yang Kubuat ini di antara mereka,
(2) dan supaya engkau dapat menceriterakan kepada anak cucumu,
bagaimana Aku mempermain-mainkan orang Mesir dan tanda-tanda mujizat
mana yang telah Kulakukan di antara mereka, supaya kamu mengetahui,
bahwa Akulah TUHAN."
(3) Lalu Musa dan Harun pergi menghadap Firaun dan berkata
kepadanya: "Beginilah firman TUHAN, Allah orang Ibrani: Berapa lama
lagi engkau menolak untuk merendahkan dirimu di hadapan-Ku?
Biarkanlah umat-Ku pergi supaya mereka beribadah kepada-Ku.
(4) Sebab jika engkau menolak membiarkan umat-Ku pergi, maka besok
Aku akan mendatangkan belalang-belalang ke dalam daerahmu;
(5) belalang itu akan menutupi permukaan bumi, sehingga orang tidak
dapat melihat tanah; belalang itu akan memakan habis sisa yang
terluput, yang masih tinggal bagimu dari hujan es itu, bahkan akan
memakan habis segala pohonmu yang tumbuh di padang.
(6) Belalang itu akan memenuhi rumahmu, rumah semua pegawaimu, rumah
semua orang Mesir seperti yang belum pernah dilihat oleh bapamu dan
nenek moyangmu, sejak mereka lahir ke bumi sampai hari ini." Lalu
berpalinglah ia dan keluar meninggalkan Firaun.
(12) Berfirmanlah TUHAN kepada Musa: "Ulurkanlah tanganmu ke atas
tanah Mesir mendatangkan belalang dan belalang akan datang meliputi
tanah Mesir dan memakan habis segala tumbuh-tumbuhan di tanah,
semuanya yang ditinggalkan oleh hujan es itu."
(13) Lalu Musa mengulurkan tongkatnya ke atas tanah Mesir, dan TUHAN
mendatangkan angin timur melintasi negeri itu, sehari-harian dan
semalam-malaman, dan setelah hari pagi, angin timur membawa belalang.
(14) Datanglah belalang meliputi seluruh tanah Mesir dan hinggap di
seluruh daerah Mesir, sangat banyak; sebelum itu tidak pernah ada
belalang yang demikian banyaknya dan sesudah itupun tidak akan
terjadi lagi yang demikian.
(15) Belalang menutupi seluruh permukaan bumi, sehingga negeri itu
menjadi gelap olehnya; belalang memakan habis segala tumbuh-tumbuhan
di tanah dan segala buah-buahan pada pohon-pohon yang ditinggalkan
oleh hujan es itu, sehingga tidak ada tinggal lagi yang hijau pada
pohon atau tumbuh-tumbuhan di padang di seluruh tanah Mesir.
(20) Tetapi TUHAN mengeraskan hati Firaun, sehingga tidak mau
membiarkan orang Israel pergi.
Komentar:
Pada ayat 1 dan 20, Tuhanlah yang mengeraskan hati Firaun dan
pengikutnya sehingga tidak membiarkan Bangsa Israel pergi, karena itu
sebenarnya tidak masuk akallah kalau Tuhan menimpakan hukuman pada
Firaun dan bangsanya.
Tulah (hukuman) kesembilan Kegelapan
(21) Berfirmanlah TUHAN kepada Musa: "Ulurkanlah tanganmu ke langit,
supaya datang gelap meliputi tanah Mesir, sehingga orang dapat meraba
gelap itu."
(22) Lalu Musa mengulurkan tangannya ke langit dan datanglah gelap
gulita di seluruh tanah Mesir selama tiga hari.
(23) Tidak ada orang yang dapat melihat temannya, juga tidak ada
orang yang dapat bangun dari tempatnya selama tiga hari; tetapi pada
semua orang Israel ada terang di tempat kediamannya.
(27) Tetapi TUHAN mengeraskan hati Firaun, sehingga dia tidak mau
membiarkan mereka pergi.
Komentar:
Pada ayat 27, Tuhanlah yang mengeraskan hati Firaun dan pengikutnya
sehingga tidak membiarkan Bangsa Israel pergi, karena itu sebenarnya
tidak masuk akallah kalau Tuhan menimpakan hukuman pada Firaun dan
bangsanya.
Sekali lagi moralitas di Alkitab amatlah carut marut, tidak ada
teladan moral maupun cinta kasih di sini. Di sini jelas sekali ada
kesan Tuhan menghukum orang yang tidak bersalah.
Tulah (hukuman) kesepuluh Anak Sulung Mati (Keluaran 11)
(4) Berkatalah Musa: "Beginilah firman TUHAN: Pada waktu tengah malam
Aku akan berjalan dari tengah-tengah Mesir.
(5) Maka tiap-tiap anak sulung di tanah Mesir akan mati, dari anak
sulung Firaun yang duduk di takhtanya sampai kepada anak sulung budak
perempuan yang menghadapi batu kilangan, juga segala anak sulung
hewan.
(6) Dan seruan yang hebat akan terjadi di seluruh tanah Mesir,
seperti yang belum pernah terjadi dan seperti yang tidak akan ada
lagi.
(12:29) Maka pada tengah malam TUHAN membunuh tiap-tiap anak sulung
di tanah Mesir, dari anak sulung Firaun yang duduk di takhtanya
sampai kepada anak sulung orang tawanan, yang ada dalam liang
tutupan, beserta segala anak sulung hewan.
Komentar:
Sekali lagi terjadi kontradiksi di sini pada penghukuman sebelumnya,
yakni kalau semua hewan sudah mati pada tulah-tulah sebelumnya.
Bagaimana dapat sekarang anak sulung mereka yang mati (perhatikan Kel
12:29) ?
Hanya hukuman kesepuluh ini yang berhasil. Kalau Tuhan maha tahu, dan
mengetahui bahwa baru hukuman kesepuluh yang berhasil, mengapa ia
menghemat waktu dan langsung memberikan tulah kesepuluh ini?
Demikianlah Agama Kristen selalu menimbulkan pertanyaan.
Kesimpulan:
Pada telaah kritis kali inipun terjadi kontradiksi yang nyata. Karena
itu kredibilitas Alkitab sebagai kitab suci yang tidak dapat salah
telah hancur, mengingat banyak kontradiksi di dalamnya. Juga ajaran
moralitas yang kacau, ketidak konsistenan dan lain sebagainya.
Orang Kristen hendaknya sudi membuka hati mereka dan menemukan
kebenaran sebelum semua terlambat karena tersesat.
Keimanan orang Kristen SAAT INI lebih tepat dikatakan berada dalam Kuasa Kerajaan Kegelapan Allah Bapa di Neraka yang mengutus anaknya sebagai juru kehancuran dunia, Yesus yang datang untuk tidak membawa damai bagi saudara, keluarga dan umat manusia, kemudian menyeret umat manusia dalam peperangan dan menciptakan kehancuran dalam penyebaran Agama Kegelapan nya dengan mengatasnamakan Moral yang sesungguhnya terbukti tidak Moral. Hal2 ini jelas diajarkan dalam Alkitab, sehingga Alkitab jelas merupakan kitab Kegelapan Iblis yang menyaru kitab suci yang mengilhami setiap gerakan umat manusia untuk saling memusuhi dan menghancurkan. Sungguh mengenaskan sekali ajaran sesat dari agama sesat yang berasal dari Kuasa Gelap.
Semoga semua Kegelapan Sirna dan Kasih memenuhi hidup setiap makhluk hidup di dunia.
agamamu apa sih???
BalasHapuskami orang kristen tidak diajarkan untuk.saling menghina agama lain
tetapi agama kalian beraninya menghina agama orang lain....
Eee , comentar.mu g enak kalii !!
BalasHapusApa agama.mu diajarin kyk gitu ya ?
Bisanya cman ngeremehin , Mesir ! ! !
Kon anti Christ yo !!
BalasHapusG isok opoo-opoo ..
Anti Christ , kyok babu.ne babu ndek gereja.ku !
He goblok kon cek gobloke ngekei komen gk jelas,melenceng bodoh
BalasHapusHe blo'on kon ya tak. Omongi lek ngekei komen , liat dlu !!!! and baca bener2 artine bodoh , he km itu bodoh he km ndak tau ta kalo kuasane tuhan itu gk terbatas bodoh lah km tau penelitian menyebutkan bahwa otak manusia itu kalo dibuat oleh manusia 6 kali sebesar lapangan sepak bola bodoh!!!!!!! Nah skrng tuhan buat cuman segenggam tangan masuk akal gk goblok gemes aku kamu bodoh amat bodo,bodo,bodo,bodoh!!!!!!!!!! Amat tau gk
BalasHapusIni yg bikin KOMENTAR dia sendiri tu tolol ato goblok ya? Tu papa renaldo knapa ga pake kondom sih?
BalasHapuswah orang ini ateis....
BalasHapuskalau muslim gak mungkin....
muslim juga punya kisah yang sama dengan alkitab.
orang ini pintar si tp kurang terarah jalan berfikirnya....
wkwkwkwk
Hahahaha yg membuat artikel ini memang agak pintar tapi kurang dalam pemahamannya, Masalah kenapa Tuhan mengeraskan hati Firaun dan kenapa hanya Tulah kesepuluh yg berhasil padahal Tuhan Maha Tau, kenapa Tidak Langsung ke tulah 10 dan kenapa Tuhan mengulur waktu untuk Firaun,,itu aja gk bisa dijawab yg punya artikel ini. Saya bisa menjawab. Kenapa itu semua dilakukan Allah Sang Pencipta? Dia mau menyatakan kalau Allah itu memang benar2 ada dan Nyata yg terlihat melalui kuasa2 yg dilakukanNya. Supaya Orang2 yg sesat di Mesir itu mau bertobat da meninggalkan hal2 yg membuat Allah Murka. Intinya Allah mau menyatakan hanya Dia lah yg layak Disembah.
BalasHapusAda perbedaan diantara membuktikan sebuah gagasan dan menerima sebuah gagasan! Kita bisa saja membuktikan bahwa Alkitab itu benar dengan banyak bukti kebenaran yang ada tetapi hanya anda yang dapat memilih untuk menerimanya. Coba bagi blogger yang mengaku sebagai "sang pemburu" yang mungkin sedang memburu kematian secara rohani pikirkan pertanyaan berikut untuk menilai apakah anda cukup lapang dada: jika seorang dapat memberikan jawaban yang masuk akal atas keberatan terbesar anda tentang Alkitab yang sangat masuk akal sehingga Alkitab benar2 menjwb keraguan anda apakah anda akan masuk Kristen? COBA PIKIRKAN SEJENAK! jika jawaban jujur anda adalah tidak maka penolakan anda terhadap Alkitab bersifat emosional atau karena alasan pribadi, BUKAN KARENA ALASAN INTELEKTUAL! anda mengatas namakan intelektual hanya sebagai kedok sehingga berapa pun bukti yang ada tdk akan dapat meyakinkan anda karna penghalang sebenarnya bukanlah bukti-bukti tersebut tapi anda sendiri! Akhirnya, hanya andalah yang tau apakah anda benar2 terbuka trhadap bkti2 kebenaran Alkitab.
BalasHapusJika anda paham terhadap iman dan kasih, iman macam apakah dan kepada siapakah yg anda bicarakan? Kasih yang bagaimana yang anda maksudkan?